Jelang pertemuan puncak trilateral, PM Fumio Kishida menegaskan bahwa kerja sama Jepang dengan Korsel dan Filipina amat penting bagi keamanan regional.

MANILA - Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, pada Jumat (5/4) mengatakan bahwa dia ingin bekerja sama dengan negara tetangganya, Korea Selatan (Korsel) dan Filipina, bahkan terlibat dengan Korea Utara (Korut) untuk menjamin keamanan regional.

"Kondisi keamanan saat ini sangat sulit dan kompleks dan kita berada pada titik balik dalam sejarah," kata PM Kishida dalam sebuah sesi wawancara kelompok.

Pemimpin Jepang tersebut menyatakan hal itu jelang pertemuan puncak yang direncanakan pekan depan dengan Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden. Kunjungan kenegaraan ini merupakan yang pertama yang dilakukan pemimpin Jepang dalam sembilan tahun terakhir.

Saat berada di AS, PM Kishida juga akan berpidato di sesi gabungan Kongres AS dan ia merupakan pemimpin Jepang kedua yang melakukan hal tersebut.

KTT trilateral antara para pemimpin AS, Jepang, dan Filipina, akan mencakup diskusi mengenai insiden baru-baru ini di Laut Tiongkok Selatan (LTS).

Pekan depan, Presiden Biden rencananya akan menjamu PM Kishida dan Presiden Filipina, Ferdinand Marcos Jr, untuk membahas hubungan ekonomi dan Indo-Pasifik.

KTT ini tidak ditujukan pada negara manapun, kata penjabat Wakil Menteri Luar Negeri Filipina, Hans Mohaimin Siriban, pada konferensi pers, meskipun ketiga negara tersebut telah menyatakan keprihatinannya mengenai semakin agresifnya Tiongkok di wilayah tersebut.

"Kita bisa mengharapkan adanya keselarasan pandangan di antara ketiga negara mengenai insiden baru-baru ini," kata Siriban, seraya menambahkan bahwa mereka diharapkan untuk menghasilkan pernyataan visi bersama mengenai hubungan diplomatik mereka.

Siriban lalu mengatakan bahwa Presiden Biden dan Presiden Marcos Jr akan mengadakan pertemuan bilateral secara terpisah menjelang pertemuan puncak trilateral.

Saat ini Tiongkok mengklaim hampir seluruh LTS sebagai wilayahnya. Filipina dan Tiongkok telah mengalami serangkaian perselisihan di laut dan perdebatan sengit dalam satu tahun terakhir mengenai sengketa fitur maritim, termasuk insiden pada Maret di mana Tiongkok menggunakan meriam air untuk mengganggu misi pengiriman pasokan Filipina kepada tentara yang ditempatkan di kapal perang yang sengaja dikandaskan di perairan dangkal LTS.

Latihan Militer

Sementara itu dilaporkan bahwa Filipina akan mengadakan latihan angkatan laut bersama dengan AS, Jepang, dan Australia, kata dua sumber diplomatik kepadaAFP, Kamis (4/4). Latihan itu dilaksanakan seiring upaya keempat negara itu untuk memperdalam hubungan militer dalam melawan pengaruh Tiongkok yang semakin besar di kawasan Asia-Pasifik.

Latihan tersebut akan diadakan pada Minggu (7/4) di LTS atau beberapa hari sebelum Presiden Biden dijadwalkan mengadakan pertemuan puncak trilateral pertama dengan para pemimpin Filipina dan Jepang.

Sumber-sumber diplomatik tersebut tidak ingin disebutkan namanya karena latihan tersebut belum diumumkan secara resmi.

Para pejabat tinggi AS sebelumnya telah berulang kali menyatakan komitmen kuat Amerika untuk membela Filipina dari serangan bersenjata di LTS.

Hubungan antara Manila dan Beijing memburuk di bawah pemerintahan Presiden Marcos Jr, yang mengambil sikap lebih keras terhadap tindakan Tiongkok di laut tersebut dibandingkan dengan pendahulunya, Rodrigo Duterte.

Sementara itu pada awal pekan ini, kapal perang Australia, HMAS Warramunga, tiba di provinsi pulau Palawan, Filipina, yang menghadap perairan yang diperebutkan. "Kunjungan ini bertujuan untuk memperkuat hubungan militer dengan negara-negara mitra," kata militer Filipina.AFP/ST/I-1

Baca Juga: