Seorang gadis berusia 12 tahun harus menanggung pilu yang menyakitkan. Diusia yang masih muda ia diperkosa oleh kakeknya sendiri hingga hamil. Sexagenarian (60) merupakan orang tua ayah tirinya, kakek biadab itu melakukan tindakan keji di kota Chimore, Bolivia.

Gadis yang masih dibawah umur itu memohon kepada pihak keluarga untuk aborsi. Namun, dokter di Rumah Sakit Ibu dan Anak Urquidi Jerman kota Cochabamba menolak untuk melakukan prosedur tersebut. Pihak rumah sakit mengklaim bahwa usia kandungan telah memasuki bulan keenam dan sulit untuk dilakukan aborsi.

Pihak keluarga korban awalnya setuju dengan langkah aborsi, tetapi berubah pikiran. Perubahan keputusan keluarga mungkin telah dipengaruhi oleh Gereja Katolik di Bolivia, yang mengatakan satu-satunya solusi adalah menyelamatkan, merawat, dan dengan penuh kasih mendukung kedua kehidupan. Gadis muda itu dipaksa melanjutkan kehamilan yang berisiko karena usianya yang masih belia.

Pada minggu ke-29 kehamilan, korban melahirkan bayi prematur secara caesar. Sayangnya, empat hari berada di inkubator bayi tersebut dinyatakan meninggal dunia. Kejadian ini sontak menimbulkan gelombang penolakan dari berbagai elemen salah satunya Ombudsman melalui Nadia Cruz mengecam pihak berwenang dan staf medis yang tidak memperhitungkan kesehatan bocah 12 tahun itu.

"Mereka menginginkan lima minggu lagi penyiksaan terhadap anak di bawah umur, meskipun faktanya gadis itu memohon, memohon untuk digugurkan. Mereka tidak melindungi korban pelecehan seksual, yang memiliki hak untuk didengar oleh Negara," ucapnya kepada media Bolivia, Red Uno.

Saat ini, kakek pemerkosa meringkuk di penjara San Pedro de Sacaba dan menunggu persidangan atas perbuatan tercelanya.

Baca Juga: