Berawal dari nama Antasena yang dipakai oleh tim itu dari tokoh pewayangan yang perkasa dan sakti di air yang diadopsi karena mencerminkan unsur hirdogen atau H20. Selanjutnya, pada 2011 tim tersebut membuat prototipe mini dan meramaikan kompetisi SEM Asia 2012. Full cell MES-DEA dari Swiss digunakan untuk manufaktur pertama Antasena kala itu.

Tantangan dan rintangannya, mobil hidrogen Antasena mengalami masalah teknis dan gagal dalam pemeriksaan teknis di kompetisi SEM yang digelar di Sepang, Malaysia. Antasena dengan seri PX hasil kerja sama dengan Triais Composites menjadi mobil yang kembali berkiprah di ajang SEM 2014 di Filipina. Kembali masalah melanda, kali itu Antasena mengalami masalah pada bodi.

Selain itu, tim membentuk unit baru bernama STRD atau pengembangan riset iptek yang kemudian mengantar kelahiran Urban Class pertama bernama Antasena Orion atau Black Mamba. Orion ini digerakkan oleh motor listrik dan meraih juara 3 pada KMHE 2018 Padang.

Lalu, tim Antasena pun melanjutkan perjalanan dengan di SEM Asia 2019. Sebuah sel bahan bakar baru (Horizon H-1000) dibeli selama persiapan untuk kompetisi. Sebelum kompetisi, tak terhitung banyaknya test drive yang dilakukan hingga tim siap bertanding.

Perlu diketahui, sejarah Antasena pun tercetak dengan predikat juara 2 SEM Asia 2019 untuk kategori hydrogen urban concept, linde special award, dan 2nd place di DWC Asia Qualifiers.

Baca Juga: