JAKARTA - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua yang telah ditetapkan pemerintah sebagai kelompok teroris terus menebar teror. Teror terbaru dilancarkan KKB di Kabupaten Yahukimo. Mereka menembak 4 warga. Dan menyerang para pekerja yang sedang membangun jembatan di kabupaten tersebut.

Ada kisah menegangkan yang dituturkan Saiful, seorang supir truk yang selamat dalam penyerangan di proyek jembatan di Yahukimo. Kesaksian Saiful ini diunggah oleh akun infokomando di Instagram.

Kisah Saiful sungguh menegangkan. Nyawanya selamat, setelah berhasil melarikan diri saat serangan terjadi. Kata dia, ketika itu hari Kamis (24/6) serangan yang dilancarkan KKB dilakukan. Serangan datang tiba-tiba dan cepat.

Padahal kata Saiful, sebelum teror serangan terjadi, ia beberapa kali bolak-balik ke lokasi serangan mengantar material proyek pembangunan jembatan. Dan, tidak ada firasat akan ada teror.

"Untuk hari itu saja, sudah sempat saya lewati beberapa kali. Saya kan harus bolak-balik ambil material untuk pembangunan jembatan," kata Saiful.

Menurut Saiful, penyerang berjumlah sekitar 30 orang. Saat serangan terjadi, ia masih mengendarai truk. Tahu ada serangan, ia pun tancap gas melarikan diri. Saiful mengaku, ketika itu, anggota KKB masih sempat menembaki mobil truknya.

"Ada suara teriakan dari mereka untuk memeriksa saya dan teman-teman, tapi saya bisa kabur lebih dulu. Setelah itu ada tembakan, kaca depan yang kena," katanya.

Saiful mengaku, ia melarikan diri ke arah camp Seremony di Kampung Pingky. Sesampainya di sana, ia langsung mengamankan diri. Ia merasa di camp lebih aman karena banyak karyawan dan juga masyarakat asli Papua. Rupanya, kelompok teroris tegap mengejar Saiful dan masuk ke Kampung Pingky.

"Saya sempat kaget ketika mendengar kelompok teroris itu ternyata datang ke kampung ini (Pingky). Kami semua yang ada sudah sangat ketakutan karena beberapa kali terdengar suara tembakan," kata Saiful.

Di Kampung Pingky, kelompok teroris membabi buta melakukan penembakan. Ada empat orang yang ditembak. Satu di antaranya adalah warga setempat yang merupakan kepala suku Kampung Pingky. Bahkan kelompok tersebut sempat melakuka penyanderaan kepada warga.

Baca Juga: