JAKARTA - Ini kisah jenderal baret merah asal Jember. Ia pernah menjadi Komandan Tim Detasemen 81/Gultor Kopassus. Setelah itu, karirnya banyak malang melintang di intelijen.

Siapa dia? Dia tidak lain adalah Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Erfi Triassunu. Sang jenderal sudah lama telah purnawirawan.

Mayjen Triassunu, lahir di Jember, Jawa Timur pada 28 Oktober 1956. Ia merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1978. Jabatan penting di militer yang pernah dipegangnya adalah sebagai Wakil Kepala BIN dari tahun 2014 sampai 2015. Ia juga pernah memegang komando sebagai Pangdam XVII/Cenderawasih dari tahun 2010 sampai 2012.

Di Kopassus, Jenderal asal Jember ini pernah didapuk jadi Danunit Den 81/Gultor Kopassus dan Dantim Den 81/Gultor Kopassus. Jabatan lainnya yang pernah dipegangnya di Korps Baret Merah, adalah Kasi 4/Log Den 81/Sat Gultor Kopassus dan Kazi Grup 1/Parako.

Ia juga pernah menjabat sebagai Danyon Zikon 13. Kemudian diangkat jad Kazi Kopassus. Selanjutnya di tarik ke Papua untuk memegang posisi sebagai Dandim 1710/Timika. Baru kemudian ditugaskan sebagai Pabandya Jaslog Slogdam XVII/Cendrawasih.

Di Kodam Cendrawasih, ia cukup lama bertugas. Sejumlah posisi pernah dipegangnya antara lain sebagai Kazidam XVII/Cendrawasih, Aslog XVII/Cendrawasih dan Irdam XVII/Cendrawasih.

Baru kemudian ditarik untuk bertugas di Bumi Serambi Mekah, Aceh. Di Aceh, ia diserahi mandat untuk memegang posisi Kasdam Iskandar Muda yang dipegangnya dari 2010 hingga 2010. Sampai kemudian pada tahun 2020, ia dikembali ke Papua untuk memegang tongkat komando sebagai Pangdam XVII/Cenderawasih. Ia jadi Pangdam XVII/Cenderawasih hingga tahun 2012. Setelah itu, menjadi Staf Khusus Kasad.

Selesai bertugas sebagai Staf Khusus Kasad, Mayjen Triassunu ditarik ke Badan Intelijen Negara (BIN) menjadiDeputi II Bidang Dalam Negeri BIN. Dan pada tahun 2014, ia dipromosikan menjadi Wakil Kepala BIN yang dijabatnya hingga tahun 2015, sebelum akhirnya ia pensiun dari dinas militer.

Baca Juga: