Garda Swiss adalah pasukan tentara terlatih tertua di dunia yang didirikan oleh Paus Julius II pada tahun 1506 dan mereka terkenal dengan seragam bergaris biru, kuning, dan merahnya.

Menjadi anggota garda pelindung Paus di Vatikan bukanlah hal yang mudah. Misalnya saja dibutuhkan waktu lebih dari satu jam hanya untuk mengenakan seragam warna-warni dari Garda Pelindung Paus dari Swiss, dan setiap anggotanya yang baru akan segera menyadari bahwa mereka tidak akan mampu mengenakan baju zirah besi seberat 15 kilogram seorang diri.

Hal itu dialami Jeremy dan Paul, yang nama belakangnya tidak dapat dipublikasikan karena alasan keamanan, dimana keduanya akan segera disumpah sebagai penjaga di Vatikan, bergabung dengan institusi kuno dan bergengsi yang bertanggung jawab melindungi paus.

Untuk acara khusus, Jeremy yang berusia 21 tahun harus menukar kaos dan sepatu ketsnya dengan baju zirah logam yang sangat indah untuk disandingkan dengan senapan, pedang, dan helm, yang tersedia di gudang senjata sebuah barak.

"Ada dua dari kami yang harus mengenakan semuanya: kerah di leher, dada, punggung, tanda pangkat, dan helm. Dibutuhkan sekitar satu setengah jam (untuk mengenakan semua itu)," kata Jeremy kepada AFP.

Garda Swiss adalah pasukan tentara terlatih tertua di dunia yang didirikan oleh Paus Julius II pada tahun 1506 dan mereka terkenal dengan seragam bergaris biru, kuning, dan merahnya.

Setiap tiga kali setahun, baik itu pada perayaan Natal, Paskah, dan pengambilan sumpah, mereka menghiasi diri mereka dengan baju zirah besi yang mengkilap dan berat.

Jeremy yang pada kesehariannya berprofesi sebagai tukang kayu Jeremy, berasal dari keluarga petani dekat Fribourg di Swiss, dan ia akan diambil sumpah setia untuk jadi anggota garda pelindung paus pada Sabtu (6/5) di hadapan keluarga dan teman-temannya.

Perawakannya yang tinggi, berambut pirang, dan bermata biru, Jeremy akan berjanji bersama 22 orang lainnya untuk "mengorbankan hidupnya" untuk melindungi Paus Fransiskus setidaknya selama kurun waktu 26 bulan.

Rekrutan baru ini akan menambah jumlah yang saat ini melayani Garda Swiss menjadi 125 personel.

"Ini adalah dunia yang lain dari yang lain. Semakin Anda melihatnya, semakin Anda ingin bergabung," ungkap Jeremy seraya menambahkan bahwa dia merasakan kebanggaan dan emosi saat mengenakan seragam garda untuk pertama kalinya.

Tugas Kehormatan

Beberapa meter lebih jauh, di halaman yang digantung dengan bendera kanton Swiss, Paul yang berusia 22 tahun adalah bagian dari kelompok kecil yang sedang berlatih menghadapi upacara pengambilan sumpah yang akan datang.

Seperti rekrutan baru lainnya, Paul harus menjalani seleksi dan pelatihan praktik selama sebulan di Swiss sebelum menjalani pelatihan lainnya di Vatikan.

Tugasnya yaitu melakukan patroli siang dan malam, menjaga gerbang ke Vatikan dan area-area penting di dalamnya.

"Ketika Anda tiba di sini, Anda berpikir 'Wow'," ucap Paul sambil berdiri di Istana Apostolik berlapis emas, dimana tepat di luar gerbangnya terlihat segerombolan turis memotret Kapel Sistina.

"Awalnya, kami menghabiskan giliran tugas kami untuk melihat semua lukisan ini, sungguh menakjubkan," kata dia.

Paul terinspirasi untuk bergabung selama perjalanan bersama keluarga ke Roma pada 2016. Untungnya, dia memenuhi persyaratan penerimaan yaitu belum menikah, laki-laki, berkewarganegaraan Swiss, seorang Katolik yang taat, berusia antara 19 dan 30, tingginya setidaknya 1,74 meter, dan menurut aturan, sang kandidat harus memiliki reputasi yang sempurna.

Seperti semua rekrutan baru, dia harus belajar banyak dalam waktu singkat, seperti bagaimana berbicara bahasa Italia, memberi hormat, berbaris dalam formasi, menggunakan tombak, berjaga, dan juga mengenali mereka yang secara teratur datang dan pergi dari Vatikan.

"Ini suatu kehormatan bagi orang Swiss," kata Paul.

Meskipun demikian, Paul mengakui tugas yang diembannya sangat kompleks karena pekerjaannya sangat bervariasi, serta pengetahuannya dinilai secara teratur sebagai bagian dari pelatihannya.

"Selain itu anggota garda baru harus menjalani pemeriksaan medis dan juga didorong untuk rajin olahraga karena cukup berat untuk bisa berdiri berjam-jam," ucap Jeremy. "Kami pun harus selalu siap untuk campur tangan jika terjadi sesuatu," kata dia meskipun para penjaga berbagi tanggung jawab keamanan kepausan dengan polisi Vatikan.

Garda Swiss juga diharapkan untuk berperilaku tanpa cela, seperti yang sering terlihat di mata publik. "Paus pernah berkata bahwa kami adalah perwakilan dari namanya," kata Jeremy. "Kami pun diberi tahu bahwa kami adalah orang Swiss yang paling banyak difoto di dunia!"

"Kami hidup di dunia yang penuh sejarah, kami sangat diistimewakan. (Garda) ini adalah keluarga besar, dengan rasa persahabatan dan saling mendukung." ucap Jeremy. AFP/I-1

Baca Juga: