Saat asap tebalmembubungdi wilayah yangamatluas di Yakutia, Siberia,Yegor Zakharov dan timpemadam kebakarannya berlomba-lombauntuk menghentikan kebakaran hutanagar tak membesar lagi.

Sejak bulan lalu, anggota tim brigade pemadam kebakaran dari Dinas Perlindungan Hutan Russia yang dipimpinZakharovtelah melewatkan tiap malam berpatroli menyusuriparitsepanjanglima kilometer yang telah mereka gali dipinggiranDesa Byas-Kyuel untuk mencegah kebakaran hutan yang mendekatkawasan pemukiman.

Dengan berbekalrespiratoruntukmelawan asapyang menyengat hidung dan tongkat berbalut karet ban bekas yang dibakar, anggota tim pemadam kebakaran ini harus bersusah payah memukul-mukulkan tongkat merekakepermukaan tanahhutanyangkering di sisi lain parit untuk memulai pembakaran terkendali.

Brigade timdamkar sudah bisa menghitung berapa banyakkobaran api yang telah mereka tangani sejak akhir MeilalusaatYakutia mengalami musim kebakaran hutan yang semakin memburuk.

"Kamipernah kerja keras selama 8 hari untuk menjaga sebuah lahan hutan agar tak terbakar dengan menggali parit dengan sekop karena traktor tak kunjung datang. Upaya kami sia-sia karena kobaran api tak bisa kami kendalikan,"tuturZakharov, 35 tahun. "Bukan sekadar kurangnya peralatan, kami pun membutuhkan lebih banyak orang (untuk menghadapi kebakaran ini)," imbuh dia.

Menurut keterangan,Ivan Fyodorov, 65tahun, seorang petani yang memiliki lahan pertanian di DesaByas-Kyuelyang turut membantu tim damkar untuk memadamkan kebakaran hutan dekat desanya mengatakan bahwa sejak Juni lalu telah terjadi 3 kali kebakaran hutan.

"Tanah kelahiran kami dilalap api. Saat ini kami tak berdaya menghadapi kebakaran ini. Namun untungnya ada tim pemadam kebakaran yang amat baik datang membantu kami," ucap Fyodorov seraya menerangkan bahwa sebelum bala bantuan damkar datang, ia harus mengerahkan seluruh anggota keluarganya untuk menyelamatkan lahan pertaniannya selama 17 hari berturut-turut.

Dipicu oleh gelombang panaspadamusim panas, kebakaran hutantahun initelahmenghanguskanlebih dari 1,5 juta hektarehutan pinusberawa(taiga)di Yakutia,padahal musim kebakaran hutan tahunan di Siberia belum juga dimulai.

Wilayah Russia yangamatluas telahmenghadapigelombang panas dan kekeringan yang didorong oleh perubahan iklim dalam beberapa tahun terakhir, bahkan rekor suhu panas saat ini telah berulang kali terjadi.

Tahun ini adalah tahun ketigadi Yakutia secaraberturut-turut mengalami kebakaran hutan yang begitu ganas sehingga hampir membuat dinas perlindungan hutan kewalahan.PadahalYakutiamerupakanwilayah terdingindiRussiakarenaberbatasan dengan Samudra Arktik.

Tim damkar yang dipimpinZakharovterdiri dari sekitar 250 staf penuh waktu dan 150 pekerja kontrak musim panas. Mereka bertugas untuk melacak kebakaran melalui udara dan turun dengan parasut atau trukoff-roaddi atas wilayah yang luasnya kira-kira lima kali luas negara Prancis.

"Tugas utama mereka adalah memadamkan kebakaran secara tuntas. Mereka juga harus menghadapi kobaran api yang menguras tenaga kerja mereka," ucap Svyatoslav Kolesov, ketua pilot tim damkar Yakutia.

"Jumlah petugas pemadam kebakaran di wilayah kami jauh dari memadai," imbuh dia seraya mengatakan bahwa saat ia mulai bergabung pada 1988 tim damkar Yakutia memiliki sekitar 1.600 personel.

Kolesov, yang setiap harinya memantau kebakaran dari udara agar bisa memberikan instruksi kepada tim di lapangan, mengatakan bahwa karena sumber daya yang terbatas, timnya kesulitan untuk memantau munculnya kobaran api baru hingga akhirnya terlambat dan kebakaran menjadi cukup besar.

"Jika api menyebar dengan cepat dan mencakup area yang luas, maka kami hanya berusaha menyelamatkan daerah-daerah berpenghuni dan objek-objek strategis," kata Kolesov.

Kekurangan Dana

Para pemerhati lingkungan telah lama mengatakan bahwa Russia kekurangan dana untuk membiayai pemadaman kebakaran hutannya. Kementerian Lingkungan Russia sendiri pada 2015 secara terbuka mengeluarkan keputusan yang memungkinkan daerah untuk mengabaikan kebakaran jika biaya pemadaman kebakaran melebihi kerusakan yang diperkirakan.

"Kami telah mengatakan selama bertahun-tahun bahwa Russia perlu meningkatkan anggarannya untuk memerangi kebakaran hutan setidaknya tiga kali lipat," ucap Grigory Kuksin, kepala unit pemadam kebakaran Greenpeace di Russia. AFP/I-1

Baca Juga: