PARIS - Viktor Axelsen asal Denmark "merasa seperti raja lapangan" usai mempertahankan medali emas tunggal putra bulu tangkis Olimpiade, pada Senin. Didukung kerumunan warga Denmark yang bersorak di Arena La Chapelle dan disaksikan Raja Frederik X dari Denmark, Axelsen mengalahkan juara dunia Kunlavut Vitidsarn dari Thailand 21-11, 21-11 dalam 52 menit, Selasa (6/8) dini hari WIB.

Atlet bertubuh jangkung ini menjadi pemain pria pertama yang mempertahankan gelar tunggal putra Olimpiade sejak legenda Tiongkok Lin Dan, yang memenangkan medali emas di 2008 dan 2012. Axelsen mengatakan kemenangan di Paris lebih berarti baginya dibandingkan emas pertamanya di Tokyo. Saat itu dia meraih gelar di venue yang sebagian besar kosong karena pembatasan akibat Covid.

"Perasaan ini sekarang sangat berarti bagi saya karena istri dan dua putri kami ada di tribun," ujar pria berusia 30 tahun itu. Dia sangat bangga telah tampil di depan raja Denmark. Dia merasa sangat bahagia sekarang merasa seperti raja lapangan. Axelsen juga memenangkan perunggu di Olimpiade Rio 2016, memberinya koleksi medali Olimpiade yang lebih banyak Lin Dan.

Pebulu tangkis asal Denmark ini menepis anggapan telah mencapai level yang sama dengan pemain Tiongkok tersebut. Dia menyebut Lin Dan sebagai yang terbaik sepanjang masa. Baginya dia adalah Goat. Axelson sangat bahagia dan bangga bisa berada dalam Olimpiade di level yang sama dengan Lin Dan. Kebetulan Lin Dan juga hadir di arena. "Tapi di mata saya, Lin yang terbaik sepanjang masa," sambungnya.

Perak yang diraih Kunlavut adalah medali Olimpiade pertama Thailand dalam cabor bulu tangkis. Ini juga merupakan medali pertama Thailand di Olimpiade Paris. Kunlavut mengatakan Axelsen sangat sulit dihadapi. "Semua yang dilakukan sangat bagus, tidak masalah," ujar pemain berusia 23 tahun itu. Ini pertama kali Kunlavut di Olimpiade dan berhasil mencapai final. Dia pun sangat bahagia. ben/AFP/G-1

Baca Juga: