JAKARTA - Kinerja sektor industri di dalam negeri kembali ekspansif pada awal tahun ini di tengah ketidakpastian kondisi perekonomian global. Indeks Kepercayaan Industri (IKI) yang dirilis Kementerian Perindustrian (Kemenperin), pada Januari 2024 mencapai 52,35 atau menguat 1,03 poin dibandingkan capaian pada Desember 2023 yang sebesar 51,32.

"Dibandingkan kinerja IKI pada Januari 2023, ada peningkatan sebesar 0,81 poin yang sebesar 51,54," kata Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kemenperin Eko SA Cahyanto dalam rilis IKI, di Jakarta, Rabu (31/1).

Indeks di atas 50 menunjukkan industri mengalami ekspansi, sementara di bawah 50 mengindikasikan sektor tersebut terkontraksi.

Eko menjelaskan dari 23 subsektor yang diukur, sebanyak 17 subsektor mengalami ekspansi dengan share Pendapatan Domestik Bruto (PDB) 90,8 persen. Sementara itu, sebanyak 6 subsektor mengalami kontraksi dengan share terhadap PDB sebesar 9,2 persen.

Keenam subsektor yang mengalami kontraksi, di antaranya industri peralatan listrik, industri kayu, industri komputer, barang dan elektronik, industri tekstil, industri pengolahan lainnya serta industri pencetakan. Lebih lanjut, peningkatan IKI pada Januari 2024 bersumber dari Variabel Pesanan Baru, Produksi dan Persediaan Produk yang mengalami ekspansi sebesar berturut-turut 52,17; 53,63; dan 50,80.

Eko mengungkapkan ekspansi melambat pada variabel Pesanan Baru, karena penurunan pesanan domestik dan luar negeri. Di variabel Produksi, ekspansi melambat karena turunnya pesanan khususnya pesanan luar negeri, masih banyaknya persediaan produk, ketersediaan bahan baku dan faktor musiman.

Terserap Pasar

Adapun ekspansi pada variabel Persediaan Produk meningkat signifikan karena produk industri mulai terserap pasar, terutama pasar domestik dan kelancaran pengiriman dan logistik. "Secara umum nilai IKI tetap pada level ekspansif dan sejalan dengan persentase pelaku usaha yang menyatakan bahwa kondisi kegiatan usahanya meningkat. Angka keyakinan ini mencapai 30,1 persen pada Januari 2024," imbuhnya.

Selain itu, persentase pelaku usaha yang menyatakan kondisi usahanya meningkat lebih tinggi dari pelaku usaha yang menyatakan kondisi usahanya menurun sebesar 23,6 persen pada Januari 2024. Pada Januari 2024, optimisme pelaku usaha terhadap kondisi usahanya 6 bulan ke depan meningkat menjadi 67,6 persen, dibanding 62,4 persen pada Desember 2023.

"Nilai ini merupakan optimisme tertinggi sejak IKI dirilis. Mayoritas responden yang menjawab optimis akan kondisi dan domestik, kebijakan/ regulasi pemerintah pusat dan daerah, menyampaikan keyakinannya ekonomi/ pasar global dan proses perizinan," katanya lagi.

Baca Juga: