JAKARTA - PT Kimia Farma (Persero) Tbk optimistis aksi penambahan modal melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue perseroan bisa digelar pada kuartal II-2022. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPST) pada Agustus 2021 menyetujui perseroan untuk menerbitkan saham baru dalam rangka peningkatan modal dengan HMETD.

"Alhamdulillah ini masih on going. Jadi mudah-mudahan dari target kami rencananya bisa dilaksanakan pada triwulan II-2022," kata Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Kimia Farma Lina Sari saat jumpa pers di Jakarta, Rabu (11/5).

Adapun jumlah saham yang ditawarkan emiten berkode saham KAEF itu sebanyak-banyaknya 2,78 miliar saham dengan nilai nominal sebesar 100 rupiah per lembar saham melalui mekanisme Penawaran Umum Terbatas (PUT) I sebagaimana diatur dalam POJK 32/2015.

"Jadi memang KAEF saat ini sedang menjajaki calon investor baru yang tentunya sudah diseleksi oleh financial advisor kami," ujar Lina.

Lina meyakini aksi rights issue yang dilakukan perseroan akan berdampak positif terhadap kinerja perusahaan ke depan. "Karena tujuan kami melakukan rights issue ini adalah sebagian dananya untuk pengembangan bisnis ke depan dan juga untuk menurunkan leverage kami, me-refinancing pinjaman jangka panjang kami," kata Lina.

Sepanjang 2021, perseroan membukukan laba bersih 302,27 miliar rupiah, melonjak signifikan dibandingkan laba bersih pada 2020 yang tercatat 17,63 miliar rupiah. Capaian laba tersebut ditopang penjualan perseroan yang mencapai 12,86 triliun rupiah, tumbuh 28,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 10,01 triliun rupiah.

Baca Juga: