Makanan klasik Korea, kimchi, tidak hanya dikenal karena rasanya. Terlepas dari manfaat probiotiknya, acar fermentasi pedas yang populer ini juga digunakan untuk mengelola gula darah, mengurangi peradangan, dan melindungi kesehatan jantung. Sebuah penelitian baru-baru ini menemukan bahwa penggunaan kimchi setiap hari hingga tiga porsi dapat membantu mengurangi risiko obesitas pada pria.

Kimchi dibuat dengan cara mengasinkan dan memfermentasi sayuran seperti seledri, kubis, lobak Tiongkok, dan mentimun dengan berbagai bumbu, seperti bawang merah, bawang putih, dan kecap ikan.

Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa Lactobacillus brevis dan L. plantarum, unsur probiotik yang diisolasi dari kimchi memiliki efek yang menguntungkan dalam mengurangi obesitas.

Para peneliti dari studi terbaru yang dipublikasikan di BMJ Open mengeksplorasi apakah konsumsi kimchi secara teratur dapat mengurangi risiko obesitas secara keseluruhan, dan obesitas perut, yang sangat berbahaya bagi kesehatan. Penelitian ini melibatkan 115.726 partisipan yang merupakan bagian dari studi Health Examiners (HEXA) yang meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi masalah kesehatan jangka panjang pada orang dewasa Korea yang berusia di atas 40 tahun.

Asupan makanan para partisipan dinilai dengan menggunakan kuesioner frekuensi makanan yang mengukur frekuensi partisipan mengonsumsi 106 jenis makanan selama satu tahun sebelumnya. Mereka diizinkan untuk memilih dari pilihan seperti tidak pernah atau jarang, atau hingga 3 kali sehari. Total asupan kimchi termasuk penggunaan baechu (kimchi kubis), kkakdugi (kimchi lobak), nabak dan dongchimi (kimchi encer), dan lainnya, seperti kimchi sawi.

Para peneliti mencatat tinggi badan, berat badan, dan lingkar pinggang para partisipan dan menghitung Indeks Massa Tubuh (IMT) mereka. Individu dengan BMI 18,5 dikategorikan sebagai kekurangan berat badan, mereka yang memiliki BMI berkisar antara 18,5 hingga 25 dianggap memiliki berat badan normal, dan mereka yang memiliki BMI lebih dari 25 diklasifikasikan sebagai obesitas.

Ketika lingkar pinggang setidaknya 90 cm untuk pria dan setidaknya 85 cm untuk wanita, mereka ditandai sebagai orang dengan obesitas perut. Sekitar 36 persen pria dan 25 persen wanita mengalami obesitas.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa para peserta yang makan lima porsi atau lebih dari total kimchi memiliki berat badan yang lebih tinggi, ukuran pinggang yang lebih besar, dan lebih berpeluang mengalami obesitas.

"Hasil penelitian menunjukkan kurva berbentuk J, mungkin karena konsumsi yang lebih tinggi dikaitkan dengan asupan energi total, karbohidrat, protein, lemak, natrium, dan nasi yang lebih tinggi," kata rilis berita tersebut.

"Namun setelah memperhitungkan faktor-faktor yang berpotensi berpengaruh, makan hingga 3 porsi harian total kimchi dikaitkan dengan prevalensi obesitas 11% lebih rendah dibandingkan dengan kurang dari 1 porsi harian. Pada pria, 3 atau lebih porsi harian baechu kimchi dikaitkan dengan prevalensi obesitas 10% lebih rendah dan prevalensi obesitas perut 10% lebih rendah dibandingkan dengan kurang dari 1 porsi harian. Pada wanita, 2-3 porsi harian kimchi jenis ini dikaitkan dengan prevalensi obesitas 8% lebih rendah, sementara 1-2 porsi/hari dikaitkan dengan prevalensi obesitas perut 6% lebih rendah," tulis para peneliti.

Karena ini adalah penelitian observasional, penelitian ini tidak menentukan penyebabnya. Keterbatasan penelitian ini adalah bahwa kuesioner frekuensi makanan mungkin tidak selalu mengidentifikasi jumlah secara akurat, dan temuannya mungkin tidak dapat digeneralisasi untuk orang-orang di bagian lain dunia.

Baca Juga: