SEOUL - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un pada Senin (18/3) mengucapkan selamat kepada Vladimir Putin setelah ia terpilih kembali sebagai presiden Russia, menurut laporan media pemerintah Korut.

Ucapan selamat itu diberikan Kimketika kerja sama militer antara kedua negara semakin dalam.

Putin mendapatkan kemenangan telak dalam pemilihan umum Rusia pada Minggu (17/3) dan terpilih kembali untuk kelima kalinya. Ia akan menjabat Presiden Russia selama enam tahun lagi.

Dengan kemenangan itu, Putinmemperpanjang masa kepemimpinannyayang sebelumnya sudah berlangsung 24 tahun.

"Saya sangat yakin bahwa, di bawah bimbingan Anda yang energik dan tepat, rakyat Russia pasti akan meraih kemenangan demi mewujudkan perdamaian dan keadilan internasional serta membangun dunia multipolar yang independen," kata Kim.

Pesannya itu dirilis oleh media negara Korut, Kantor Berita Pusat Korea (KCNA), dalam bahasa Inggris.

Kim mengatakan pertemuannya dengan Putin di lapangan pesawat ulang alik di Russia pada September tahun lalu membawa perubahan "bersejarah" dalam hubungan bilateral kedua negara.

Hubungan itu, menurutnya, telah berkembang menjadi kerja sama "strategis abadi" dengan mengusung gagasan bersama berupa "kemerdekaan anti-imperialis".

"Saya akan dengan tegas bergabung dengan Anda dan membawa era baru hubungan Korut-Russia dengan akar sejarah dan tradisi panjang, sesuai dengan tuntutan zaman dan terus maju demi tercapainya tujuan membangun negara yang kuat," kata Kim.

Pesan tersebut disampaikan kepada kementerian luar negeri Russia melalui utusan utama Korut untuk Russia, Sing Hong-chol.

Pascapertemuan puncak Kim-Putin pada September, Korut dan stelah memperdalam kerja sama militer di tengah kecurigaan bahwa Pyongyang telah memasok amunisi dan artileri ke Moskow untuk digunakan dalam perang yang dilancarkan Russia di Ukraina.

Media negara Korut melaporkan bahwa Kimpada acara publik pekan lalu untuk pertama kalinya menggunakan lomosinAurusSenat, yang merupakan hadiah dari Putin.

KCNA menyebutkan hadiah tersebut sebagai "bukti nyata" hubungan persahabatan kedua negara.

Pengiriman mobil mewah oleh Russia ke Korut merupakan pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang melarang pasokan, penjualan, dan pengiriman barang-barang mewah, termasuk mobil, ke Pyongyang.

Baca Juga: