PYONGYANG - Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengatakan negaranya musti siap sepenuhnya untuk menghadapi konfrontasi (perang) melawan Amerika Serikat.
Seperti dikutip dari harian terkemuka Inggris, The Guardian, media resmi Korea Utara pada hari Jumat (18/6) ini melaporkan bahwa Kamis (17/6) kemarin Kim Jong-un menguraikan strategi barunya di hadapan anggota partainya untuk menghadapi "kecenderungan baru pemerintah AS di bawah Joe Biden," demikian kata Kantor Berita Resmi Korea Utara yang bernama KCNA itu.
Pemimpin Korea Utara "menyerukan dengan keras dan segera bereaksi dan mengatasi situasi yang berubah dengan cepat dan upaya berkonsentrasi untuk mengambil kendali yang stabil atas situasi di semenanjung Korea," kata badan tersebut.
Kim Jong-un menuduh Biden mendorong "kebijakan bermusuhan" dan mengatakan itu adalah "kesalahan besar" bagi Demokrat yang mengatakan ada ancaman yang ditimbulkan oleh program nuklir Korea Utara.
Pendahulu Biden, Donald Trump, sebenarnya memilih kebijakan dialog dengan Korut dengan adanya serangkaian pertemuan tatap muka dengan Kim, sebuah kebijakan yang menurut Biden tidak akan dia kejar kecuali persyaratannya berubah total.
Saat menerima kunjungan Presiden Korea Selatan (yang merupakan musuh besar dan terdekat Korut) Biden mengatakan dia "tidak sudi bertemu" Kim kecuali ada rencana konkret untuk merundingkan persenjataan nuklir Pyongyang.
Dan Biden justru mengkritik hubungan persahabatan Trump dengan Kim, dengan mengatakan bahwa dirinya, "tidak akan melakukan apa yang telah dilakukan di masa lalu."