SEOUL - Korea Utara pada Jumat (8/9) mengumumkan telah membangun "kapal selam serang nuklir taktis" sebagai bagian dari upaya memperkuat kekuatan angkatan lautnya, kantor berita negara KCNA melaporkan.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memimpin upacara peresmian pada Rabu. Ia mengatakan kapal selam baru tersebut adalah bagian dari "dorongan kemajuan persenjataan nuklir Angkatan Laut di masa depan", menurut KCNA.

Peluncuran kapal selam No. 841, yang diberi nama Pahlawan Kim Kun Ok, "menandakan dimulainya babak baru dalam memperkuat kekuatan angkatan laut DPRK", kata laporan KCNA, mengacu singkatan nama resmi Korea Utara.

Kim mengatakan kapal selam itu "akan menjalankan misi tempurnya sebagai salah satu sarana ofensif bawah air inti kekuatan angkatan laut DPRK", lapor KCNA.

Korea Utara telah melakukan sejumlah uji coba senjata pada tahun ini, bulan lalu gagal dalam upaya kedua untuk menempatkan satelit mata-mata ke orbit.

Seoul dan Washington telah meningkatkan kerja sama pertahanan sebagai tanggapannya, dengan mengadakan latihan militer bersama dengan jet siluman canggih dan aset strategis AS.

Selama upacara peluncuran yang meriah yang melibatkan konfeti dan balon, Kim menekankan "rencana strategis dan taktis untuk terus meningkatkan modernitas kekuatan bawah air dan permukaan serta mendorong persenjataan nuklir Angkatan Laut di masa depan", kata KCNA.

Pada Kamis, Kim memeriksa kapal selam tersebut saat bersiap untuk uji pelayaran.

"Mengatakan bahwa mempersenjatai angkatan laut dengan senjata nuklir merupakan tugas yang mendesak… dia menekankan perlunya memungkinkan Angkatan Laut untuk berhasil melaksanakan tugas strategisnya dengan mempercepat pemindahan kapal bawah air dan permukaan yang dilengkapi senjata nuklir taktis ke Angkatan Laut. ", kata Kim seperti dilansir KCNA.

Menurut Inisiatif Ancaman Nuklir, sebuah wadah pemikir yang berbasis di AS, Korea Utara diperkirakan memiliki antara 64 dan 86 kapal selam, salah satu armada kapal selam terbesar di dunia.Namun, para ahli meragukan semuanya bisa beroperasi mengingat usia kapal tersebut, menurut NTI.

Baca Juga: