SEOUL - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menjadi tuan rumah bagi delegasi militer Russia yang dipimpin oleh Wakil Menteri Pertahanan Aleksey Krivoruchko untuk membahas "pentingnya dan perlunya" kerja sama pertahanan bilateral, kata media pemerintah pada Jumat (19/7).

Pertemuan hari Kamis (18/7) di Pyongyang itu terjadi kira-kira sebulan setelah kunjungan Presiden Russia Vladimir Putin ke ibu kota Korea Utara, di mana kedua negara menandatangani perjanjian pertahanan bersama yang menimbulkan perselisihan di Seoul dan Washington.

Korea Utara dan Russia telah menjadi sekutu sejak berdirinya Korea Utara setelah Perang Dunia II dan semakin dekat sejak invasi Moskow ke Ukraina pada tahun 2022.

Kim menekankan perlunya tentara negara-negara tersebut untuk "bersatu lebih kuat untuk secara dinamis memimpin hubungan DPRK-Russia di era baru dan memainkan peran penting dalam mempertahankan perdamaian regional dan global," menurut laporan kantor berita resmi Korea Central News Agency (KCNA).

Amerika Serikat dan sekutunya menuduh Korea Utara menyediakan amunisi dan rudal ke Russia untuk perangnya di Ukraina. Perjanjian tersebut memicu kekhawatiran akan kemungkinan pengiriman lebih banyak lagi.

Setelah meninggalkan Pyongyang, Putin semakin mengobarkan api. Dia mengatakan "tidak menutup kemungkinan" mengirimkan senjata ke Korea Utara.

Korea Utara berada di bawah sanksi PBB sejak tahun 2006 terkait program senjatanya.

Baca Juga: