WASHINGTON DC - Di tengah peringatan kemungkinan Korea Utara (Korut) akan segera melakukan uji coba senjata nuklir, seorang pejabat intelijen Amerika Serikat (AS) mengungkapkan bahwa Korut terus memproduksi plutonium dan pemimpin Kim Jong-un akan menggunakannya sebagai kekuatan dalam negosiasi dengan AS.

Penilaian itu disampaikan Direktur Intelijen Nasional AS, Avril Haines, pada Selasa (10/5) waktu setempat di hadapan Komite Angkatan Bersenjata Senat AS.

Haines mencatat dalam laporannya terdapat empat negara yang menjadi ancaman bagi AS, yakni Tiongkok, Korut, Russia, dan Iran, dan memperkirakan Korut akan kembali melakukan uji coba nuklir dalam beberapa waktu ke depan.

"Korut terus memproduksi bahan fisil yang digunakan dalam uji coba nuklir, dan bahkan kemungkinan memperluas program pengayaan uraniumnya," kata Haines.

Lebih lanjut Haines mengatakan bahwa Kim Jong-un terus memperluas dan meningkatkan kemampuan nuklir dan senjata konvensional yang menargetkan AS dan negara sekutunya untuk membentuk kembali lingkungan keamanan regional yang menguntungkan bagi pihaknya dan untuk memperkuatstatus quosebagai negara nuklirde facto.

Direktur Badan Intelijen Pertahanan AS, Scott Berrier, pun menilai bahwa Korut tengah berjuang untuk melanjutkan program nuklir dan memodernisasi kekuatan militernya. "Kim Jong-un kemungkinan ke depannya akan menggunakan hal tersebut sebagai kekuatan dalam negosiasi dengan AS," ucap Berrier. SB/KBS/I-1

Baca Juga: