Melalui laporan penilaian terbarunya, otoritas intelijen AS mengatakan bahwa pemimpin Korut hampir dipastikan tidak memiliki niat untuk melakukan negosiasi mengenai program nuklir.

WASHINGTON DC - Otoritas intelijen Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong-un, hampir dipastikan tidak memiliki niat untuk melakukan negosiasi mengenai program nuklir Korut.

Kantor Direktur Intelijen Nasional mempresentasikan penilaian tersebut dalam laporan Penilaian Ancaman Tahunan 2024 komunitas intelijen AS yang dirilis pada Senin (11/3) lalu.

"Kim Jong-un hampir pasti tidak berniat untuk merundingkan program nuklirnya, yang dianggapnya sebagai penjamin keamanan rezim dan kebanggaan nasional," demikian laporan penilaian tersebut seperti dilansir kantor berita KBS, Selasa (12/3).

Laporan itu mengatakan bahwa Kim Jong-un akan terus meningkatkan kemampuan militer nuklir dan konvensional yang mengancam AS dan sekutunya, dan Korut mengejar hubungan yang lebih kuat dengan Tiongkok dan Russia dengan tujuan untuk meningkatkan keuntungan finansial dan kerja sama pertahanan.

Laporan itu menambahkan bahwa sebagai tanggapan atas penguatan kerjasama trilateral antara Korea Selatan (Korsel), AS dan Jepang, Pyongyang telah berusaha menunjukkan kekuatan militer Korut melalui peluncuran misil dan ancaman balasan nuklir.

Mengenai senjata pemusnah massal Korut, laporan itu mengatakan bahwa Kim Jong-un tetap berkomitmen kuat untuk memperkuat sistem persenjataan nuklir rezimnya, dan Korut telah siap untuk melanjutkan uji coba nuklir di situs Punggye-ri sejak pertengahan tahun 2022.

Otoritas intelijen AS juga menilai bahwa pasukan siber Pyongyang telah matang dan sepenuhnya mampu mencapai berbagai tujuan strategis terhadap beragam target, termasuk AS dan Korsel.SB/KBS/I-1

Baca Juga: