Carbon Reform, startup yang dibuat oleh Jo Norris dan Nick Martin pada awal tahun 2020 ini mengalami perkembangan yang cukup pesat. Carbon Reform sendiri merupakan startup berbasis teknologi iklim yang berpusat di Philadelphia dan Delaware. Startup ini memiliki dedikasi yang kuat untuk terus mendemokratisasi akses untuk solusi penghilangan karbon, mengurangi biaya energi bangunan, dan meningkatkan kualitas udara dalam suhu ruangan.

Startup ini memiliki sistem Heating, Ventilating, and Air Conditioning (HVAC) yang lebih memprioritaskan ventilasi daripada pemurnian, sehingga proses ini terus memaksa pemilik dan pengelola gedung untuk lebih memilih antara kualitas udara dalam ruangan atau efisiensi energi. Dengan Carbon Reform, pihak pengelola gedung atau ruangan tidak perlu memikirkan antara pilihan-pilihan yang ada, karena Carbon Reform menawarkan solusi untuk memutus siklus tersebut dengan cara menyediakan lingkungan di dalam ruangan yang lebih sehat sekaligus untuk mengurangi emisi bangunan dan memangkas biaya utilitas.

Sebagai sebuah startup yang usia nya cukup muda dan rentan dengan tekanan-tekanan dari luar maupun dalam, Jo Norris dan Nick Martin tentu mengalami hambatan-hambatan yang mungkin menganggu perjalanan startup Carbon Reform ini. Namun, duo di balik perusahaan teknologi iklim ini tetap tangguh melewati hal tersebut dengan menggunakan berbagai cara agar menciptakan lingkungan kerja yang sehat.

Dilansir dari Technical.ly, Jo Norris dan Nick Martin memberikan sebuah pernyataan untuk para pengusaha ketika ingin membentuk suatu perusahaan startup baru. Mereka menerangkan bahwa mereka banyak meluangkan waktu untuk membangun dan memimpin tim yang tepat. Mereka berpendapat bahwa ketika mereka mempekerjakan orang yang tepat serta menumbuhkan budaya perusahaan yang lebih positif serta inklusif, mereka akan mendapatkan peluang lebih untuk mendapatkan kesuksesan suatu perusahaan. Selain itu, mereka juga membangun dewan penasihat yang kuat sehingga dapat membantu dalam pengelolaan keuangan serta meminta saran dari para pengusaha yang memiliki pengalaman agar membantu perusahaan startup mereka.

Karna perusahaan startup memiliki beban emosional dan mental yang cukup besar, maka mereka juga memberlakukan batasan untuk menangani tekanan dan stres. Mereka juga mengembangkan strategi untuk bagaimana cara nya mereka bisa dapat mengelola stres dan menjaga kesejahteraan perusahaan. Dalam menetapkan batasan, termasuk memprioritaskan perawatan diri serta membangun sistem pendukung yang lebih baik di luar perusahaan maupun di dalam, maka, tekanan yang dialami oleh seluruh pekerja di perusahaan tersebut dapat terkelola dengan baik.

Selain itu, mereka juga berpendapat bahwa keberadaan dan keterikatan satu sama lain sebagai pendiri bersama juga sangat luar biasa, ketika salah satu dari mereka sedang mengalami hari yang buruk, para perkerja lain dapat hadir untuk menyemangati, sehingga hal ini juga dapat menciptakan lingkungan pekerjaan yang sehat.

Mereka juga memiliki ketahanan dalam ketekunan. Contoh nya adalah ketika mereka menghadapi rintangan yang berat, alih-alih putus asa, merkea justru menjadikan kegagalan tersebut sebagai sebuah pelajaran, sehingga perusahaan startup yang dibentuk oleh Jo Norris dan Nick Martin ini selalu mengalami perkembangan.

Baca Juga: