SURABAYA - Bakal Calon Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, pada Kamis (19/8), mengaku optimis bahwa dukungan warga Nahdlatul Ulama atau kaum Nahdliyin akan tetap utuh nendukung pasangan Khofifah - Emil Elestianto Dardak dalam ajang pemilihan kepala daerah, 27 November 2024.
Hal itu disampaikannya, menjawab pertanyaan awak media terkait para calon lawan Khofifah yang memasang sosok kader NU sebagai pasangan dalam upaya memecah suara kaum Nahdliyin pendukung Khofifah dalam konstelasi pilgub mendatang.
Seperti diketahui, lawan pasangan Khofifah - Emil, Tri Rismaharini yang diusung PDIP memasang Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans, tokoh muda NU, yang juga sebagai Ketua Pengurus Wilayah Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama (PW LKKNU) Jatim. Sedangkan Luluk Nur Hamidah yang berpasangan dengan Lukmanul Khakim, adalah politikus PKB sejaligus Ketua Umum Korps Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Putri pada 1997-2000.
Menurut Khofifah, ia merupakan kader NU tulen sehingga tidak perlu diragukan dengan kiprah dan sepak terjang politik di kalangan Nahdliyin yang telah ia jalani sejak lama dan "mendarah daging", sehingga ia optimis warga NU akan paham kesungguhan dan kapabilitasnya.
"Begini, saya bukan NU karena Pilgub, saya bukan NU tiba-tiba. Saya ini ketua umum PP Muslimat NU. Wes tha rek (sudah ya)," ujarnya merujuk jabatan ketua ormas perempuan NU itu yang telah ia sandang selama lebih dari 20 tahun tersebut.
Dia melanjutkan, meski optimis namun pasangan Khofifah - Emil akan tetap bekerja keras, dalam memenangkan pilgub mendatang.
"Saya maunya fokus, fokus, dan fokus. Pokoknya rumusnya kerja keras lahir batin dan juga waspada, jadi password-nya tidak berubah, waspada dan kerja keras lahir batin," tuturnya di Surabaya, Kamis (19/9).
Dia juga menyampaikan sejumlah bekal prestasi dalam periode jabatan 2018-2023 yakni pelaku UMKM di Jatim sudah 9,8 juta dengan kontribusi terhadap PDB sebesar 59,18 persen. Sedangkan tingkat pengangguran terbuka 3,7, berada di bawah rata-rata TPT nasional 4,8.
"Lima tahun ini trennya sudah begitu. Termasuk penurunan pengangguran dari SMK, itu artinya program link and match dengan dunia usaha sudah tersambung."
"Namun tetap harus terus dimaksimalkan, makanya ada milineial job center. Mudah-mudahan nanti akan ada millenium job center karena sekarang sudah ada gen Z," pungkasnya.