SURABAYA - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, baru-baru ini meminta kepada pengurus Observasi Kesehatan Indonesia (Obkesindo) atau Indonesian Health Observer (IHO) untuk mengusulkan
pikiran strategis dalam upaya mendorong reformasi sistem kesehatan nasional.

"Tanpa harus dimaknai sebagai langkah politis, kalau sekarang misalnya Obkesindo berkenan silaturahmi ke Capres-Capres, toh mereka juga sudah dideklarasikan. Kalau menunggu pendaftaran ke KPU nanti sudah sangat sibuk," ujar Khofifah usai pelantikan pengurus Obkesindo Jatim masa bakti 2023-2028, di Surabaya, Selasa (6/6).

Menurutnya, jika para konstentan tersebut sudah semakin disibukkan oleh kegiatan kampanye, mereka akan sulit mencerna poin-poin penting dalam rumusan program strategis yang ditawarkan oleh Obkesindo.


"Harapannya capres akan memasukan dalam materi kampanye dan menjadi program saat menjalankan tugas. Untuk apa kalau tidak ditangkap para Capres ke depan? Ini pikiran ini sebetulnya kan lintas-lintas. Jadi ada lintas kementerian, government dan government, kemudian ada society ada profesional dan seterusnya," ucapnya.

"Menurut saya, ini menjadi sangat penting apalagi sepertinya akan ada rencana semacam GBHN, sehingga ini akan menjadi materi penting bagaimana sesungguhnya reformasi di bidang kesehatan itu sudah masuk RKP sebetulnya," tambah Khofifah.

Dia menjelaskan, jika Revisi Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Nasional dan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Regional Provinsi memiliki salah satu fokus dalam mendorong reformasi sistem kesehatan nasional.

"Menurut saya, akan menjadi sangat penting, jadi calon-calon presiden ini harus ada perspektif yang sama supaya tidak dimaknai sebagai langkah politis. Tapi kalau mau efektif, itu menurut saya salah satu caranya," ungkapnya.

Khofifah berharap, Obkesindo juga dapat menyuarakan kembali bisnis etik dalam industri kesehatan.

"Tidak banyak yang membahas ini di semua profesi. Termasuk kedokteran termasuk di dalamnya adalah bagaimana makanan bergizi didefinisikan. Bisnis etik ini menjadikan kemudian ada pembatasan akses terhadap makanan minuman tertentu yang sehat ini boleh masuk ke negara mana dan tidak boleh masuk ke negara mana," katanya.

Khofifah mengungkapkan, perlakuan dunia tidaklah sama atas hak untuk mendapatkan akses makanan minuman sehat.

Dia mencontohkan, adanya pembatasan akses susu formula jenis tertentu ke Indonesia. Susu tersebut mengandung nutrisi tinggi, tapi hanya boleh didistribusikan ke negara tertentu.

"Dengan alasan, orang Indonesia dinilai tidak mampu membeli produk tersebut. Padahal itu Omega 3 nya bagus untuk anak-anak dan seterusnya, sementara banyak produk miskin nutrisi justru lolos masuk Indonesia," tuturnya.

Maka dari itu, para pemikir Obkesindo diharapkan dapat memperjuangkan dan mempromosikan usulan strategis tersebut. Terutama pada momen tahun politik.

Baca Juga: