Program posko pangan perlu diakselerasi dengan membangun sistem manajemen digital secara terintegrasi.

JAKARTA - Badan Pangan Nasional (Bapanas) mendukung semangat kewirausahaan di bidang pangan sebagai salah satu elemen yang memperkuat stabilitas pangan. Kewirausahaan di sektor pangan memberikan kontribusi yang baik ketahanan pangan.

"Peran komunitas dan UMKM pangan ini perlu diperluas dan tentunya Badan Pangan Nasional mendorong terbangunnya sinergitas ini, sehingga kita bisa sama-sama menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan," ujar Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi saat membuka kegiatan kolaboratif bersama Induk Koperasi Wanita Pengusaha Indonesia (Inkowapi) dan komunitas Sahabat Usaha Rakyat (Sahara), Minggu (28/1), di Gudang Sarinah Ekosistem, Pancoran, Jakarta.

Menurutnya, posko pangan sebagai manifestasi pertumbuhan kewirausahaan harus tersebar di seluruh daerah sehingga kebutuhan pangan yang terjangkau dapat terpenuhi. Untuk mengakselerasi pertumbuhan itu, dia mendorong terbangunnya sistem manajemen digital secara terintegrasi sehingga memudahkan pelaku usaha dan konsumen dalam perdagangan pangan.

Deputi bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Ferry Irawan, mengatakan program posko pangan tidak hanya kegiatan pemberdayaan perempuan, tetapi pemanfaatan jaringan yang ada saat ini sekaligus pengendalian inflasi.

"Kita harapkan inflasi pada 2024 itu bisa lebih baik dibanding 2023, target kurang dari 5 persen, sehingga semua jaringan yang ada perlu dioptimalkan termasuk posko pangan," ujarnya.

Dia berharap program posko pangan ini bisa terus dikembangkan di kota besar lainnya hingga ke Indonesia Timur.

Ekosistem Pengan

Ketua Umum Inkowapi Sharmila menyatakan warung-warung yang dikelola perempuan terus diperkuat untuk ditransformasikan menjadi posko pangan. Hingga saat ini, anggota Inkowapi saat ini sudah berjumlah 308 ribu anggota di seluruh Indonesia. "PR kita bersama saat ini adalah mengembangkan ekosistem pangan sampai di Indonesia Timur," ungkapnya.

Dengan kolaborasi bersama Bapanas, Sharmila berharap dapat mengakselerasi transformasi warung menjadi posko pangan di seluruh Indonesia. "Kita siap bersama menggerakkan minimal lima kota besar di seluruh Indonesia agar posko pangan ini bermanfaat bagi masyarakat dalam menyediakan sembako murah untuk kebutuhan keluarga," ujarnya.

Dalam kegiatan kolaboratif tersebut, digelar Gerakan Pangan Murah (GPM) yang menyediakan bahan pangan pokok (bapok) strategis, meliputi beras, bawang, minyak goreng, daging sapi, daging ayam, gula telur, dan aneka cabai dengan harga terjangkau dan di bawah harga pasar.

Selain itu, juga diramaikan dengan edukasi Pangan Beragam Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA), Gerakan Stop Boros Pangan, dan laboratorium uji keamanan pangan.

Baca Juga: