TANGERANG - Dalam upaya mempercepat mewujudkan kebutuhan papan rakyat, Ketua Umum Komite Ekonomi Rakyat Indonesia (Keris) Ali Mahsun Atmo, yang juga Ketua UmumAsosiasi Pedagang Kaki Lima (APKLI) meninjau Kawasan Sangiang Islamic Village Tangerang, Banten di atas lahan seluas 17 hektare atau untuk 1.700 unit rumah yang dikelola PT Rumahku Surgaku Indonesia.

Menurut siaran persnya yang diterima Koran Jakarta, Senin (19/12), langkah ini dilakukan untuk realisasi kerja sama antara Keris dan PT RS Indonesia tentang Pengadaan Perumahan Ekonomi Rakyat Mandiri yang telah ditandatangani di PG Center's Jakarta, baru-baru ini.

Pada acara tersebut, Ketua Umum didampingi Chief of Business Officer Keris Suharto (Deputi PP GBN); Chief Of Operational Officer Keris Rien Mahkota Rosa (Direktur Utama PT Bintang Mahkota Jaya), Budiman (Wasekjen DPP APKLI), Ratna Ningsih (Wabendum DPP APKLI), Desman Ariando (Ketua DPD APKLI Kota Tangerang Selatan), dan Muslih (Sekretaris DPD APKLI Kabupaten Tangerang), dan Wakil Ketua (Saefuddin dan Suryadi).

Dalam kesempatan yang sama, CEO PT RS Indonesia Deri Suandi didampingi Fuad, bagian Perencanaan dan Teknis dan jajaran menejemen.

Ali Mahsun mengatakan sebagian besar masyarakat, juga pelaku ekonomi rakyat belum punya rumah milik sendiri. Setiap tahun kebutuhan papan rakyat di Indonesia adalah 15 juta rumah. Sedangkan pemerintah hanya mampu 800 ribu unit rumah. Ada kekurangan sekitar 14,2 juta unit rumah.

Keris, tambah Ali Mahsun, terpanggil untuk melakukan percepatan pengadaan perumahan bagi pelaku ekonomi rakyat di seluruh Indonesia. Prinsipnya adalah harga rumah bisa dijangkau rakyat yang sebagian besar berada pada golongan kurang berkemampuan.

Untuk hal tersebut, tambah dia, Keris melakukan terobosan khusus baik dengan skema perbankan maupun mandiri non perbankan. Juga di dukung skema Dompet Amal Produktif (DAP), hibah dan CSR dalam negeri mau pun luar negeri.

"Kami berharap, PT RS Indonesia berkenan legowo dan melumerkan diri tanpa harus terbebani untuk skema pembiayaan perumahan rakyat mandiri ini. Intinya adalah rakyat harus dengan mudah punya rumah di negeri sendiri," tegas Ali Mahsun yang juga Presiden GBN (Gumregah Bhakti Nusantara) di Tangerang, baru-baru ini.

Ali Mahsun berharap melalui kerja sama dengan Keris apa yang sudah direalisasikan PT RS Indonesia yaitu Perumahan Rumahku Surgaku di enam provinsi dapat diperluas ke seluruh daerah dan wilayah Indonesia. Dengan segala sumber daya yang dimiliki PT RS Indonesia serta merangkul segenap share holder hal tersebut bisa terwujud.

"Untuk itu, kami berharap awal Desember 2022 digelar pertemuan khusus dengan tim Keris untuk konsepsi, strategi, dan progres kerja, serta workshop tingkat nasional dan di 38 provinsi se-Indonesia," kata CEO PT RS Indonesia Deri Suandi.

Baca Juga: