YOGYAKARTA - Selama ini terus jadi diskusi kenapa negara dengan mayoritas umat islam tapi sangat sedikit konglomerat dari kalangan muslim.

Menurut Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Anwar Abbas, umat Islam sulit melakukan agenda penguatan ekonomi selama perhatian mereka masih lebih besar terhadap isu-isu politik.

Di samping itu, umat Islam di Indonesia juga dinilai belum memiliki perhatian yang kuat terhadap jiwa entrepreneurship. Menurut Anwar, hal ini bisa dibuktikan secara kasat mata lewat sedikitnya umat Islam di antara daftar konglomerat di Indonesia.

"Bukannya tidak ada peluang kita untuk maju, tapi kemampuan kita untuk mengambil peluang itu yang sangat lemah. Dan kita tidak punya ilmu dan pengalaman," kata Anwar dikutip dari rilis PP Muhammadiyah, Senin (3/1).

Untuk Persyarikatan sendiri, Anwar Abbas berharap terbukanya ruang lebih luas bagi para pengusaha yang ingin bergabung dengan Muhammadiyah karena memiliki visi membangkitkan ekonomi umat.

"Nanti di kalangan Muhammadiyah dari tingkat pusat, wilayah, daerah, cabang, ranting kalau bisa menurut saya kita janganpolitickingya sehingga menghamabat kawan-kawan kita yang pengusaha punya visi, tapi ga bisa masuk ke dalam kepengurusan kita," ujar Anwar.

Selain itu, dirinya berharap Jaringan Saudagar Muhammadiyah semakin nyaring menyiarkan produk-produk mereka melalui diseminasi agar lebih dikenal oleh umat.

"Kita melakukan konsepbuy muslim product first, ini bukan anti terhadap orang-orang lain tapi mari kita belanja pada produk dari saudara seiman dan seakidah dan kalau itu bisa kita lakukan maka ekonomi umat dan ekonomi Persyarikatan bisa bangkit," tuturnya.(YK/N-3)

Baca Juga: