Dalam tiga bulan terakhir, distribusi pupuk diawasi dengan ketat sehingga target produktivitas dapat tercapai.

JAKARTA - Pemerintah memastikan ketersediaan pupuk subsidi aman meskipun di masa pandemi Covid-19. Lebih lanjut, pemerintah berharap pendistribusian pupuk tersebut dapat tepat sasaran.

Jaminan tersebut disampaikan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, setelah melakukan inspeksi dadakan (sidak) di gudang pupuk PT Petrokimia dan PT Pupuk Kujang Lini III yang berada di kawasan pertanian Pantau Utara Jawa (Pantura), Indramayu, Jawa Barat, Indramayu, Sabtu (5/9).

Kunjungan itu dalam rangka mengecek stok ketersediaan pupuk subsidi guna mengantisipasi kekurangan atau alokasi kebutuhan para petani sehingga meskipun di masa pandemi Covid 19, ketersediaan pupuk tetap aman.

"Saya pastikan ketersedian stok aman. Pendistribusian pupuk harus benar-benar untuk petani yang memiliki lahan di bawah dua hektare, jangan sampai salah sasaran penerima. Untuk selesaikan permasalahan distribusi kita menyikapinya dengan membutuhkan detailing check and re-check di lapangan. Sehingga pupuk subsidi didistribusikan sesuai dengan kebutuhan," ujar Mentan melalui keterangannya, Minggu (6/9).

Mentan menambahkan, ketersediaan dan kesiapan pupuk cukup baik. Sesuai arahan Presiden RI, Joko Widodo, pupuk harus terus dilakukan pengecekan sehingga ketersediaan pupuk, kesiapan pupuk dan ketepatan distribusi serta penerima subsidi pupuk dapat terjaga.

"Saya sudah jalan ke beberapa provinsi dan hari ini saya berada di Jawa Barat dan ada dua industri pupuk yang bisa saya lihat. Pertama Pupuk Kujang dan PT Pupuk Petrokimia," terangnya.

Mentan menambahkan, pemberian subsidi pupuk harus sebanding dengan peningkatan hasil produksi. Dia memaparkan dalam tiga bulan terakhir distribusi pupuk diawasi dengan ketat sehingga produktivitas yang dibutuhkan dapat tercapai.

"Musim tanam kesatu dengan 7,4 juta ton hektare pupuknya sudah aman hasilnya produktivitas aman. Kita berharap musim tanam kedua atau musim tanam kering ini seluas 5,8 juta ton ha dapat mendapatkan pemupukan yang baik sehingga produktivitasnya juga dapat meningkat," tuturnya.

Peningkatan Produksi


Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan), Sarwo Edhy, mengatakan untuk menyukseskan upaya peningkatan produksi dan kesejahteraan petani, penambahan alokasi subsidi pupuk akan direncanakan mencapai volume satu juta ton, dan menelan anggaran sekitar 3,14 triliun rupiah. Penambahan itu diharapkan bisa memenuhi kebutuhan pupuk bersubsidi yang kurang di sejumlah wilayah Indonesia.

Direktur Utama Pupuk Kujang Maryadi menegaskan pihaknya telah menyediakan stok pupuk dalam jumlah yang aman. Stok pupuk urea bersubsidi wilayah Jawa Barat, Banten dan sebagian Jawa Tengah tercatat sebanyak 122.533 ton atau 1147 persen dari ketentuan Distan sebesar 10.687 ton.

Sampai dengan 30 Agustus 2020, pihaknya telah menyalurkan 104 persen persen pupuk subsidi kepada petani.

ers/E-10

Baca Juga: