Secara nasional, ketersediaan 12 komoditas pangan strategis sampai Mei ditunjukkan adanya stok positif pada akhir Mei 2022.

JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) terus mengendalikan stok pangan di 34 provinsi. Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, telah memberikan tanggung jawab kepada setiap pejabat Eselon II di Kementerian Pertanian, untuk menangani dua hingga tiga provinsi.

"Setiap pejabat punya tanggung jawab terhadap dua atau tiga provinsi," ucapnya di Jakarta, Minggu (3/4).

Dia mengungkapkan, setiap pejabat yang bertanggung jawab terhadap provinsi yang ditentukan wajib melaporkan perkembangan yang ada kepada Dirjen yang menangani. Rapat rutin juga akan dilakukan setiap pekan untuk melihat perkembangan yang ada.

"Setiap pekan saya kontrol langsung, mana daerah yang merah, mana yang hijau. Yang bicara cukup yang zona merah, apa masalahnya di situ, apa solusinya," ungkapnya.

Salah satu langkah pengendalian yang dilakukan, lanjut Mentan, dengan mengirim komoditas dari daerah surplus ke daerah defisit. "Bawang merah misalnya, karena Jawa Tengah surplus, kirim ke Maluku, Papua, dan Jambi yang bersoal di bawang merah," jelasnya.

Mentan juga menginstruksikan para pejabatnya untuk turun ke lapangan melakukan pengecekan secara langsung. "Turun ke bawah, cek! Jangan hanya tinggal di kantor terima laporan. Kalau ada kritikan, jangan dilawan dengan bicara. Jawab dengan memperlihatkan kerja kita," tegasnya.

Anggota Komisi IV DPR RI, Firman Soebagyo, menegaskan di momen Ramadan seperti ini, tugas utama Bulog adalah mengendalikan cadangan beras pemerintah dan berupaya mengendalikan beras di pasaran.

Direktur Keuangan Bulog, Bagya Mulyanto, mengatakan ketersediaan beras di seluruh gudang dalam posisi aman dan cukup untuk kebutuhan masyarakat menjelang Ramadan hingga Lebaran mendatang. Pasokan beras Bulog berasal dari Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat, serta Sulawesi Selatan.

Saat ini, ketersediaan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) mencapai sekira 800 ribu ton. "Kalau beras sesuai penugasan kita, sampai dengan saat ini masih tersedia. Selain itu, masyarakat petani kita juga sedang panen, panen raya ini. Jadi, stoknya cukup. Untuk beras tidak ada masalah dan harga stabil," ujar Bagya.

Perhatian Serius

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi, menegaskan pihaknya memberikan perhatian serius pada momen Ramadan dan Idul Fitri.

"Pada saat ini akan banyak disoroti perihal ketersediaan, kecukupan stok sampai fenomena lonjakan atau penurunan harga pangan yang dapat mengganggu ibadah selama Bulan Suci tersebut," lanjut Suwandi.

Secara nasional, ketersediaan 12 komoditas pangan strategis sampai Mei ditunjukkan adanya stok positif pada akhir Mei 2022. Contohnya untuk beras, ketersediaan di bulan Mei sekitar 22,6 juta ton, dengan kebutuhan Januari-Mei sebesar 12,98 juta ton maka perkiraan stok masih ada 9,8 juta ton.

Baca Juga: