JAKARTA - Dalam rangka merayakan World First Aid Day atau Hari Pertolongan Pertama Sedunia, merek perawatan luka Hansaplast kembali mengedukasi masyarakat dan praktisi medis mengenai pentingnya pengetahuan perawatan luka sepanjang bulan Agustus dan September. Rangkaian kegiatan First Aid Day ini dimulai dengan program Anak Siaga Hansaplast pada bulan Agustus.
Dalam program tersebut Hansaplast bekerja sama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Dinas Pendidikan di berbagai daerah. Kolaborasi in mengadakan edukasi kepada 50.000 siswa dari 250 sekolah di 5 provinsi melalui program Anak Siaga Tanggap Rawat Luka.
Senior Brand Manager Hansaplast Indonesia Yosephine Carolline, kolaborasi dengan IDI dan Dinas Pendidikan, sangat membantu untuk memperluas jangkauan program ini. Kerja sama ini dinilai merupakan suatu pencapaian luar biasa karena mendapatkan Rekor MURI.
"Untuk pertama kali nya program ini mendapatkan Rekor MURI sebagai Pelatihan Perawatan Luka Pada Anak Usia Sekolah Dasar Terbanyak," ujar melalui siaran pers baru-baru ini.
Sementara itu General Manager Health Care Beiersdorf Enno Martini, mengatakan, program Anak Siaga Hansaplast ini merupakan bagian dari program Misi Sosial Global Hansaplast. Perusahaan berkomitmen untuk mengedukasi lebih dari 200.000 anak di seluruh dunia pada tahun 2025.
"Pada tahun ini Hansaplast membagikan 10.000 paket Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) kepada konsumen dalam kampanye Hati-Hati Jalani Hari SediaHansaplastSebelumTerluka. Sebanyak 6.500 di antaranya didistribusikan melalui kerja sama Grab," ucapnya.
Director of Grab for Business, Grab Indonesia, Roy Nugroho, mengatakan, pihaknya menyambut baik kolaborasi dengan Hansaplast. Fokus kerja sama ini selaras dengan prioritas Grab yang mengutamakan keamanan dan keselamatan berkendara.
Lewat kampanye ini, Grab tidak hanya mengambil langkah ekstra dengan membagikan 6.500 Kotak P3K Hansaplast kepada Mitra Pengemudi Grab dan konsumen. Selain itu juga membekali mereka dengan pengetahuan penanganan pertama pada luka ringan yang sering terjadi dalam aktivitas sehari-hari.
"Kami harap kolaborasi ini dapat meningkatkan pengalaman perjalanan para pengguna layanan Grab," tutur Roy.
Menurut Roy, Grab dan Hansaplast memiliki misi yang sama untuk memberi keamanan, ketenangan, dan kenyamanan kepada pelanggan. Oleh karena itu, pihaknya mengambil langkah ekstra untuk memastikan pelanggan merasa aman dan diperhatikan setiap kali mereka berkendara bersama pengemudi, dimulai dengan selalu tersedianya Kotak Pertolongan Pertama, yang juga dapat meningkatkan pengalaman pelanggan.
Grab melihat tujuan utama kampanye Hati-Hati Jalani Hari #SediaHansaplastSebelumTerluka, yaitu membangun budaya siap siaga dalam pertolongan pertama melalui edukasi, sebagai tindakan yang bernilai tambah. Hal patut dilakukan bersama untuk mempercepat peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya #SediaHansaplastSebelumTerluka.
"Kami juga bangga bahwa para mitra Grab siap mendukung sosialisasi #SediaHansaplastSebelumTerluka, di mana mereka siap membantu membagikan paket kotak P3K kepada sesama pengemudi Grab dan konsumen," tambah Roy.
Hansaplast juga aktif menggandeng tenaga kesehatan untuk membantu mengedukasi sesama tenaga kesehatan dan konsumen melalui berbagai program edukasi seperti Wound Care Academy yang telah dilaksanakan di 16 kota pada tahun 2024 dan First Aid Conference.
"Tenaga kesehatan adalah mitra strategis kami untuk bersama-sama meningkatkan pengetahuan mengenai pentingnya perawatan luka di Indonesia. Sejak tahun 2022, kami telah mengedukasi lebih dari 50 ribu tenaga kesehatan dan akan terus memperluas jangkauan kami," tambah Enno.
Dr. RR. Grace Cielia, MKK, sebagai perwakilan dari mengungkapkan, IDI juga sangat senang terlibat dalam program tersebut. Pihaknya melihat masih banyak peluang bagi dokter-dokter di Indonesia untuk berperan aktif menjadi First Aid Warrior bagi masyarakat sekitar sehingga kelak masyarakat lebih mandiri dalam memberikan pertolongan pertama pada luka.
Dalam sesi diskusi ahli bertajuk Leveraging Medical Expertise: Empowering Communities with First Aid Knowledge on Wound Management. Kegiatan ini mengangkat topik tentang peran merek Hansaplast, tenaga kesehatan, dan media digital dalam meningkatkan pengetahuan perawatan luka di masyarakat.
Hal ini diamini oleh dr. Kevin Mak, seorang influencer medis terkenal di media sosial. Dr. Kevin menjelaskan, saat ini media digital merupakan sarana yang cukup efisien untuk mengedukasi masyarakat karena sebagian besar konsumen Indonesia sudah melek teknologi.
"Namun, tantangannya adalah edukasi melalui media digital ini seringkali bersifat satu arah, sehingga kita tidak tahu apakah masyarakat benar-benar memahami informasi yang disampaikan karena keterbatasan interaksi," katanya.
Sedangkan Enno menuturkan, topik perawatan luka belum menjadi topik populer di dunia digital. Ia senang Hansaplast berhasil menjadi pelopor sebagai merek perawatan luka yang pertama kali mengedukasi melalui media digital.
"Oleh karena itu, kami juga meluncurkan program Tanya Luka, sebuah fitur yang memungkinkan konsumen berkonsultasi dengan tenaga kesehatan melalui media sosial seperti Instagram dan WhatsApp," ungkapnya.
Sebagai penutup rangkaian kegiatan, Hansaplast akan mengadakan aktivasi di Car Free Day serta branding di KRL. Aktivitas ini bertujuan untuk memperluas jangkauan informasi mengenai pentingnya pertolongan pertama kepada masyarakat umum.
BU Director Health Care Beiersdorf Indonesia Vivilya Lukman mengatakan, Hansaplast berkomitmen untuk terus mendukung budaya siap siaga dalam pertolongan pertama. Dengan berbagai inisiatif ini, diharapkan dapat meningkatkan kesiapan masyarakat dan tenaga kesehatan dalam menghadapi situasi darurat jika terjadi cedera di mana pun dan kapan pun."Hansaplast juga akan terus aktif mengajak semua kalangan masyarakat menjadi First Aid Warrior dimulai dari lingkungan keluarga," ujarnya.