JAKARTA - Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Isa Rachmatarwata menyebutkan keterbukaan penganggaran Indonesia terus meningkat saat ini. Indonesia menempati peringkat kedua di Asia dan peringkat pertama di Asean dalam hal keterbukaan penganggaran terbaik.

Berdasarkan Open Budget Survey 2021, Indonesia menempati peringkat ke-17 dari 120 negara atau meningkat dari 2015 yang berada di peringkat 26 dari 102 negara, pada 2017 di peringkat 23 dari 115 negara, dan 2019 di peringkat 18 dari 117 negara untuk negara dengan keterbukaan penganggaran terbaik.

"Kami sangat bersyukur Indonesia terus memperbaiki transparansi di dalam perencanaan penganggaran," ujar Isa dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang dipantau secara daring di Jakarta, Rabu (15/2).

Di tengah pandemi Covid-19 yang membutuhkan reaksi cepat dan tepat, Indonesia mampu menjaga akuntabilitas dan keterbukaan anggaran, bahkan memperbaiki peringkat di dunia internasional dalam Open Budget Survey 2021 yang dilaksanakan oleh International Budget Partnership.

Dia menjelaskan penilaian Open Budget Survey terbagi menjadi tiga bagian, yakni dilihat dari transparansi (tranparency), partisipasi publik (public participation), serta pengawasan anggaran (budget oversight).

Dari segi transparansi, Indonesia mendapatkan nilai 70 dari skala 100, dimana nilai rata-rata dunia adalah 45, dari segi partisipasi publik, Indonesia mendapatkan nilai 24 dari skala 100 dimana rata-rata dunia mendapatkan nilai 14, serta dari segi pengawasan publik, Indonesia mendapatkan nilai 61.

"Untuk pengawasan anggaran, terdapat peran Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) juga di dalamnya yang menjadi penilaian," tuturnya.

Baca Juga: