Ketegangan Rusia-Ukraina yang terus memanas berdampak pada penerbangan tujuan ke Ukraina. Ini dikarenakan terdapat beberapa maskapai Eropa yang membatalkan penerbangan ke Ukraina dengan alasan keamanan penumpang.

Adapun maskapai yang mengkonfirmasi penangguhan layanan penerbangan ke Ukraina, seperti Air France dan Grup Lufthansa.

Maskapai Air France menjelaskan, pihaknya membatalkan penerbangan ke dan dari Kyiv pada Selasa pagi (22/2). Ini sebagai upaya pencegahan dalam situasi keamanan.

"Air France akan secara teratur menilai kembali situasi dan mengingatkan bahwa keselamatan dan keamanan penerbangannya, pelanggan, dan awaknya, adalah keharusan mutlak," kata Air France dalam sebuah pernyataan, dikutip dari CNN Business, Rabu (23/2).

Selain itu, maskapai asal Jerman yakni Lufthansa mengungkapkan pada Sabtu, pihaknya akan menunda penerbangan dari Kyiv dan Odessa, kota pelabuhan selatan, hingga akhir Februari mendatang. Adapun maskapai yang merupakan bagian dari Lufthansa Group, seperti Swiss International Air Lines, Eurowings, dan Austrian Airlines yang juga telah menunda penerbangan hingga akhir bulan.

Sejumlah maskapai tersebut menambah daftar panjang yang membatalkan penerbangan setelah maskapai asal Belanda, KLM Royal Dutch Airlines menjadi maskapai internasional besar pertama yang menangguhkan layanan penerbangan ke Ukraina.

"Keselamatan penumpang dan awak kami adalah prioritas utama kami setiap saat. Karena situasi saat ini di Ukraina, maskapai Lufthansa Group menangguhkan penerbangan reguler mereka ke Kyiv dan Odessa," ujar Lufthansa Group dalam sebuah pernyataan.

Lufthansa Group, yang biasanya menjalankan 94 penerbangan masuk dan keluar dari Ukraina setiap minggu, mengatakan akan menjadwalkan ulang penumpangnya yang terkena dampak ke rute alternatif.

Sementara, penerbangan Lufthansa Group ke Lviv, yang terletak di Ukraina barat, akan tetap berjalan seperti biasa. Ini lantaran Amerika Serikat (AS) memindahkan kedutaannya dari Kyiv ke Lviv minggu lalu.

Pembatalan penerbangan yang dilakukan sejumlah maskapai Eropa ternyata mendapatkan perhatian dari Menteri Infrastruktur Ukraina Oleksandr Kubrakov. Menurutnya, ini dikarenakan informasi ketegangan yang terjadi memberikan dampak kepada situasi penerbangan.

"Pembatalan penerbangan saat ini oleh sejumlah maskapai asing ditentukan semata-mata oleh informasi yang memperburuk situasi, dan bukan oleh perubahan dalam keselamatan penerbangan," katanya dikutip dari Aljazeera, Rabu (23/2).

Baca Juga: