Para Menteri Luar Negeri Asean kembali menggelar KTT secara virtual pada Rabu (9/9). Persaingan pengaruh antara AS dan Tiongkok akan mendominasi dalam pertemuan regional itu.

HANOI - Pembahasan persaingan antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok akan mendominasi pertemuan puncak para menteri luar negeri dari 10 negara anggota Association of Southeast Asian Nations (Asean) yang digelar secara virtual di Hanoi, Vietnam, Rabu (9/9).

KTT Asean ini digelar hanya beberapa hari setelah Tiongkok meluncurkan misil balistik di wilayah perairan sengketa dalam lsebuah latihan militer dan tak lama setelah Washington DC dan Beijing berseteru atas beragam isu mulai dari perdagangan hingga virus korona.

Selain para menlu negara Asean, akan bergabung pula Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, dan Menteri Luar Negeri Tiongkok, Wang Yi, dalam KTT pertama mereka sejak AS mengumumkan sanksi terhadap perusahaan Tiongkok yang terlibat dalam pembangunan pulau buatan di perairan yang disengketakan oleh Beijing di laut Tiongkok Selatan (LTS).Oleh karena itu Menlu Pompeo menyatakan bahwa AS siap untuk menyerang "intimidasi" Beijing atas sengketa di LTS itu.

"Partai Komunis Tiongkok terlibat untuk menindas negara tetangganya dalam pola yang jelas dan intensif," ucap Menlu Pompeo menjelang digelarnya KTT.

LTS yang memiliki kekayaan sumber daya amat melimpah itu diklaim secara keseluruhan oleh Beijing dan klaim itu juga diajukan oleh Vietnam, Filipina, Malaysia, Brunei, dan Taiwan.

Sengketa baru antara Tiongkok dan Filipina atas Scarborough Shoal, salah satu lokasi penangkapan ikan terkaya di kawasan itu, juga akan dibahas dalam KTT tersebut. Selain itu ketegangan di Semenanjung Korea juga akan menjadi agenda utama.

Pembicaraan antara Pyongyang dan Washington DC tentang persenjataan nuklir Korea Utara (Korut) saat ini mandek sejak gagalnya KTT Hanoi yang mempertemukan pemimpin Kim Jong-un dan Presiden AS, Donald Trump, tahun lalu.

Pandemi virus korona akan menjadi topik utama dalam KTT Asean, setelah Vietnam yang jadi ketua Asean saat ini, memperingatkan pada pertemuan pada Juni lalu bahwa dampak dari virus telah mempengaruhi kemajuan perekonomian di Asean selama bertahun-tahun.

"Setiap individu dan perusahaan menderita kerugian besar dan lingkungan geopolitik, ekonomi regional, termasuk Laut Timur (LTS), mengalami pergolakan sehingga mempengaruhi perdamaian dan stabilitas," ucap Perdana Menteri Vietnam, Nguyen Xuan Phuc, dalam pidato sambutan pembukaan KTT Asean itu.

Persaingan dan Strategi

Sementara itu seorang diplomat senior Asia Tenggara yang tak ingin diungkap jati dirinya mengatakan bahwa persaingan kekuasaan antara AS dan Tiongkok kemungkinan akan mencuri perhatian dalam KTT ini. "AS dan Tiongkok kemungkinan akan menggunakan pertemuan itu sebagai platform untuk saling melemparkan segala masalah," ucap dia.

Perselisihan antara AS dan Tiongkok sudah memuncak terkait perdagangan, penyebab pandemi virus korona dan kebijakan Tiongkok di Hong Kong, di mana Beijing telah memberlakukan undang-undang keamanan nasional. Selain itu juga ada kekhawatiran bahwa pandemi virus mungkin akan dimanfaatkan oleh Tiongkok untuk menerapkan strategi baru terhadap kawasan sengketa LTS.

Zachary Abuza, seorang ahli politik Asia Tenggara di National War College di Washington, mengatakan tak akan ada banyak kemajuan dalam pembahasan mengenai perairan yang disengketakan tersebut. "Tiongkok telah secara efektif menggunakan bantuan Covid-19 dan janji pemberian vaksin untuk mencoba membungkam pembahasan tentang LTS," pungkas Abuza. AFP/I-1

Baca Juga: