JAKARTA - Program ketahanan menjadi salah satu program prioritas Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR).

Program prioritas lain,pengembangan konektivitas, peningkatan kesehatan dan lingkungan masyarakat, peningkatan investasi dengan memberikan dukungan pada kawasan strategis nasional, penguatan jaring pengaman nasional lewat program Padat Karya Tunai (PKT) serta pembelian produk rakyat dan pengusaha lokal (UMKM), dan peningkatan ketahanan bencana dan perubahan iklim.

Demikian diungkapkan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (4/9.

Menurut Basuki, terdapat 6 program prioritas Kementerian PUPR yang menjadi fokus di tahun 2021. Keenam program prioritas itu adalah peningkatan ketahanan pangan, pengembangan konektivitas, peningkatan kesehatan dan lingkungan masyarakat, peningkatan investasi pada kawasan strategis nasional, penguatan jaring pengaman nasional lewat program Padat Karya Tunai (PKT) serta pembelian produk rakyat dan UMKM dan peningkatan ketahanan bencana dan perubahan iklim.

"Program Kementerian PUPR sendiri disusun berdasarkan 5 visi Presiden Joko Widodo untuk 2019 - 2024, serta Tema dan Prioritas Nasional Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2021 yang ditujukan untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional dan reformasi sosial akibat pandemi Covid-19 yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi menurun, investasi melambat, kemiskinan meningkat, dan meningkatnya jumlah penggangguran," kata Basuki.

Basuki menyinggung soal program Padat Karya Tunai (PKT) Kementerian PUPR yang dirancang sebagai jaring pengaman sosial. Program ini untuk mendukung program pemulihan ekonomi nasional. Khususnya lewat pembangunan infrastruktur yang melibatkan langsung masyarakat atau warga setempat sebagai pelaku pembangunan.

"Terutama infrastruktur berskala kecil atau pekerjaan sederhana yang tidak membutuhkan teknologi," ujarnya.

Diungkapkannya juga bahwa dari pagu anggaran Tahun 2021 yang telah ditetapkan sebesar 149,81 triliun rupiah, sebesar 18,14 triliun rupiah dialokasikan untuk program PKT. Jumlah anggaran ini meningkat dari program PKT tahun 2020 yang dialokasikan sebesar 12,32 triliun rupiah.

"Sementara untuk meningkatkan ketahanaan pangan dilakukan pengembangan food estate di Kalimantan Tengah," katanya.

Ada beberapa poin penting dalam pengembangan food estate di Kalteng. Pertama, untuk tanaman padi dengan leading sektor Kementerian Pertanian yang berada di lahan aluvial seluas 165.000 hektare pada lahan eks Pengembangan Lahan Gambut (PLG). Kedua, untuk tanaman singkong dengan leading sektor Kementerian Pertahanan seluas 60.000 hektare.

"Sebagai tahap awal akan mulai dikerjakan peningkatan dan rehabilitasi irigasi seluas 32.000 hektare pada Oktober 2020 yang terdiri dari 30.000 hektare di kawasan dengan kondisi sawah dan irigasi baik, serta 2.000 hektare di Kecamatan Dadahup," ujarnya.

Untuk tanaman padi, kata Basuki, dimulai dengan perbaikan saluran irigasi dan perbaikan jalan masuk atau aksesibilitas menuju kawasan food estate pada Oktober 2020. Sisanya 133.000 hektare akan dilanjutkan nanti pada tahun 2021. Diharapkan akhir tahun 2021 kawasan estate padi seluas 165.000 selesai dikerjakan seluruhnya. ags/N-3

Baca Juga: