Alunan musik energik terdengar di halaman samping Kementerian Sosial RI, Kamis (28/8). Sekitar 300 karyawan berseragam putih, sesekali ikut bernyanyi mengikuti alunan musik yang riang dan menghentak. Meski hanya diiringi gitar, bass dan biola dari pengamen jalanan, suasananya sangat seru dan penuh suasana gembira.
Ratusan karyawan tersebut sebagian duduk di kursi dan sebagian lainnya berdiri, semuanya bersama-sama menikmati alunan musik di bawah naungan pohon yang rindang dan juga dikelilingi tanaman hias hasil penataan dari Mensos Risma yang menambah kenikmatan untuk bernyanyi bersama. Menteri Sosial Tri Rismaharini duduk berbaur di tempat tersebut bersama-sama para karyawan Kemensos. Tidak ada jarak, tidak ada pembatas, dan sangat akrab.
Menteri yang dikenal sederhana ini, sambil duduk berbaur sesekali ikut bernyanyi dan bertepuk tangan bersama karyawan yang lain. Suasananya sangat lepas, seru dan terlihat semuanya gembira. Seraya menikmati lagu ditengah mini konser tersebut, Mensos Risma mengatakan kepada seluruh pegawai tentang salah satu dari musisi jalanan tersebut adalah seorang ibu yang memiliki tiga anak. "Luar biasa perjuangannya, temen-temen bisa membayangkan. Jadi saya ajak kesini untuk menghibur teman-teman semua", kata Mensos Risma.
Tanpa protokoler yang kaku, para pengamen jalanan diberi tempat untuk tampil seadanya di bawah pohon yang rindang. Mensos Risma duduk di hadapan pengamen jalanan tersebut yang mulai mengalunkan berbagai lagu mulai dari pop hingga dangdut.
"Saya baru pertama kali melihat Ibu Risma dari dekat. Ternyata orangnya suka guyon, sangat baik dan peduli pada sesama," kata Danu Nurjaya (39) salah seorang pengamen yang tampil di depan Mensos Tri Rismaharini. Danu bersama ketiga temannya, Sandi Rizkayadi (35), Eni Komalasari (34) dan Aza Faiza Aziz (28) sedang mengamen di Jalan Pramuka Jakarta, ketika Mensos Risma melintas di hadapannya. Mereka kemudian diminta Mensos Risma datang ke Kantor Kemensos untuk menghibur karyawan.
Para staf pimpinan dan karyawan Kemensos juga duduk mengerubungi pengamen jalanan tersebut. Semua larut dalam alunan lagu mulai dari Rungkad, Tua-tua Keladi, ABG Tua, Jika Cinta Dia, Begitu Indah, Kemesraan, Yogyakarta, Kisah Kasih di Sekolah, serta lagu-lagu lainnya yang akrab di telinga. Tak sekedar tampil bermain musik dan melantunkan lagu, para pengamen jalanan tersebut juga mendapat berbagai bantuan dari Mensos Risma, termasuk pakaian seragam sekolah untuk anak-anak mereka. Lebih bermakna lagi ketika para pengamen tersebut identitas dirinya didata untuk masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang setelah diasesmen bisa mendapatkan bantuan sosial.
"Saya tidak menyangka bisa bertemu Bu Mensos Risma. Tampil menyanyi dan kemudian mendapat berbagai bantuan," kata Sandi yang sangat mahir bermain biola.
"Terima kasih Bu Mensos Risma. Tadi pagi anak saya merengek, minta uang sekolah Rp 350.000. Ternyata bantuan Tuhan datang lewat Bu Risma dan jumlahnya sangat berlebih. terima kasih Bu Mensos Risma," kata Eni Komalasari, sambil memegang uang bantuan dari Mensos Risma.
(IKN/TSR)