Pertanyaan:

Bu Rossa, bagaimana mengatur bahasa tubuh yang tepat saat wawancara kerja?

Barra, Tangerang

Jawaban:

Wawancara sering kali menakutkan, kadang mengintimidasi dan kerap kali membuat stress. Wawancara kerja yang sukses tidak hanya mengenai seberapa baik kamu menjawab pertanyaan tapi juga kata-kata dan gerakan yang ditunjukkan oleh tubuhmu pada pewawancara.

Berikut ini beberapa kesalahan yang harus dihindari dan tips untuk menambah mahir seni membuat bahasa tubuhmu mewakili jawabanmu!

Jabat Tangan yang Buruk

Jabat tangan yang sempurna sering kali sulit dicapai, terutama pada saat kamu gugup. Jangan terlalu lemah yang akan membuatmu tampak tidak antusias namun juga jangan terlalu keras.

Jabat tangan yang sempurna dengan mengenggam, meremas dengan tegas dan dua atau tiga kali ayunan sambil melakukan kontak mata. Diikuti oleh senyum natural dan kalimat yang pantas. Latihan jabat tangan dengan teman sebelum wawancara mungkin dapat membantu, agar kamu merasa nyaman dengan hal tersebut.

Menyilangkan Tangan

Menyilangkan tangan di depan dada mungkin dapat membuatmu merasa lebih nyaman dan santai tapi juga menunjukkan sikap defensif dan negatif. Menutup tubuhmu dengan tangan terlipat atau bahkan dengan benda seperti tas membuatmu terlihat defensif, tidak aman dan tidak nyaman dipandangan pewawanara.

Usahakan dengan penuh kesadaran untuk menjaga tanganmu tetap terpisah satu sama lain. Letakkan tanganmu pada pangkuan atau istirahatkan pada pegangan kursi dan biarkan tanganmu bebas bergerak secara alami selama kamu berbicara. Kamu juga bisa meletakkan tas atau benda lain di kursi kosong di dekatmu atau di lantai jika kursi lainnya tidak tersedia.

Tidak Ada Kontak Mata

….atau teralu banyak kontak mata. Penting untuk melakukan kontak mata saat berbicara karena membuatmu telihat dapat dipercaya, percaya diri dan penuh perhatian tapi kamu juga tidak boleh membuat kontak mata yang berlebihan yang bisa membuat pewawancara menjadi tidak nyaman.

Sebagai aturan umum, lakukan kontak mata secara alami dan bersahabat. Artinya kamu boleh sesekali tidak saling kontak tapi segera kontak lagi. Contohnya, akan tampak normal untuk sesaat mengalihkan pandangan ketika kamu akan menjawab pertanyaan tapi segera kontak lagi saat mulai bicara.

Mengangguk Berlebihan

Mengangguk pada saat yang tepat menunjukkan bahwa kamu mendengarkan, tertarik atau menyetujui apa yang dikatakan oleh pewawancara. Mengangguk berlebihan dan tidak pada waktu yang tepat membuat kamu tampak tidak mendengarkan dengan sungguh-sungguh, tidak mengerti apa yang dibicarakan atau sangat ingin untuk membuatnya senang dan tidak mempunyai pendapatmu sendiri. Cobalah untuk mengatur jumlah anggukanmu selama perbincangan. Batasi menjadi hanya sekali atau dua kali dan lakukan hanya pada waktu yang tepat.

Gelisah

Berhenti menyentuh wajah dan rambutmu atau merapihkan pakaian atau filemu atau lebih buruk lagi, masih memeriksa ponsel atau jam. Kamu boleh saja suka bermain dengan rambutmu atau memeriksa ponselmu sebagai kebiasaan tapi kegelisahan ini atau yang lainnya akan membuatmu tampak tidak tulus, tidak sabar atau gugup dan tidak siap untuk wawancara.

Tidak ada tempat atau perbincangan yang lebih penting dibandingkan dengan yang sedang kamu hadapi saat ini. Biarkan lenganmu terletak di pangkuanmu atau di pegangan kursi dengan santai. Sadari gerakanmu dan gunakan tangan seperlunya saat berbicara.

Penting untuk memperhatikan gerak tubuh yang positif saat interview, penting untuk tidak berlebihan dan jangan kehilangan jati diri. Karenanya penting untuk tetap terlihat alami dan santai. Yang penting itu kamu, jadi jagalah sikapmu!

Baca Juga: