Sebuah karavan atau kafilah pada umumnya berupa iring-iringan 500 ekor unta. Namun beberapa kafilah tahunan bisa terdiri dari 12.000 ekor unta. Fafilah-kafilah ini ini biasanya melakukan perjalanan pada musim perjalanan terbaik yaitu musim dingin, tujuannya untuk menghindari panasnya matahari siang hari yang terik.

Sebuah karavan atau kafilah pada umumnya berupa iring-iringan 500 ekor unta. Namun beberapa kafilah tahunan bisa terdiri dari 12.000 ekor unta. Fafilah-kafilah ini ini biasanya melakukan perjalanan pada musim perjalanan terbaik yaitu musim dingin, tujuannya untuk menghindari panasnya matahari siang hari yang terik.

Kafilah biasanya berangkat saat fajar diiringi bunyi terompet dan gendang. Mereka lalu beristirahat di bawah naungan tenda pada tengah hari. Setelah sore tiba perjalanan perjalanan dilanjutkan hingga malam.

Perjalanan melintasi Sahara bisa memakan waktu setidaknya 40 hingga 60 hari, dan hal ini hanya dapat dilakukan dengan singgah di oasis di sepanjang perjalanan, namun bahkan dengan perhentian air ini, perjalanan tetap brutal dan berbahaya. Untuk mengantisipasi masalah, para penulis Arab abad pertengahan sangat teliti dalam memetakan rute-rute tersebut.

Improvisasi, pengambilan jalan pintas atau hilangnya oasis berikutnya akibat navigasi yang buruk atau badai pasir, kemungkinan besar akan membawa bencana. Ancaman yang dihadapi adalah bandit, ular berbisa, kalajengking, dan setan supernatural yang diyakini orang gurun berhantu di bagian tertentu Sahara.

Namun dari sekian masalah, yang paling besar adalah air. Seseorang membutuhkan minimal satu liter air sehari di gurun dalam kondisi optimal, namun hal ini hampir tidak dapat mencapai kelangsungan hidup karena konsumsi rata-rata sehari adalah 4,5 liter.

Untungnya, unta bisa tidak minum selama beberapa hari, meskipun ketika sampai di sumber air, mereka minum banyak sekali. Maka, batasan utama sebuah kafilah adalah seberapa banyak air yang dapat dibawanya dan seberapa cepat kafilah tersebut dapat mencapai sumber air berikutnya di sepanjang rute tersebut.

Selain penunggang unta dan budak untuk melakukan tugas-tugas dasar, dalam rombongan kafilah tersebut mungkin memiliki pejabat tertentu seperti juru tulis untuk mencatat transaksi, pemandu khusus untuk area tertentu dari rute tersebut, utusan, dan seorang imam untuk memimpin salat sehari-hari.

Yang terpenting dari semuanya adalah pemimpin kafilah, yang disebut khabir, yang menjalankan otoritas penuh dalam perjalanan. Seperti kebanyakan posisi kekuasaan, ada juga tanggung jawab yang berat, dan khabir bertanggung jawab atas segala kerugian dan kecelakaan. Sejarawan Fisher H J dalam buku Slavery in the History of Muslim Black Africa (2001) menjelaskan banyak kualitas yang dibutuhkan seorang khabir yang baik.

Pertama mengetahui tahu rute gurun dan tempat-tempat berair, dan dia bisa menemukan jalannya melalui bintang-bintang di malam hari, atau jika perlu, melalui aroma dan sentuhan pasir dan tumbuh-tumbuhan. Dia harus memahami peraturan kebersihan gurun yang benar, pengobatan terhadap sengatan kalajengking dan ular, cara menyembuhkan penyakit dan menyembuhkan patah tulang.

Selain bintang-bintang dan aroma pasir serta tumbuhan gurun, khabir menggunakan banyak indikator arah lainnya seperti ketinggian Matahari dan Bulan, letak tanah, pegunungan di cakrawala, bayangan Matahari, bukit pasir, arah angin, semburan pasir yang bertiup dari puncak bukit pasir. hay/I-1

Baca Juga: