TEHERAN - Iran untuk pertama kalinya secara resmi melaporkan bahwa lebih dari 300 orang tewas dalam lebih dari dua bulan terjadinya aksi protes yang dipicu oleh kematian Mahsa Amini. Iran telah mengerahkan pasukan keamanan negara untuk melawan apa yang disebutnya "kerusuhan" yang pecah setelah seorang perempuan Kurdi-Iran berusia 22 tahun itu meninggal pada 16 September, tiga hari setelah penangkapannya karena diduga melanggar kode berpakaian Iran untuk kaum perempuan.

"Semua orang di negara ini terkena dampak kematian perempuan ini," kata komandan Pasukan Dirgantara Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC), Brigadir Jenderal Amir Ali Hajizadeh, dalam sebuah tayangan video yang dipublikasikan kantor beritaMehrpada Selasa (29/11). "Saya tidak memiliki angka (korban tewas) terbaru, tapi saya perkirakan lebih dari 300 orang tewas," imbuh dia. AFP/I-1

Baca Juga: