JAKARTA - Dalam upaya mencegah tawuran,perundungan (bullying), dan kenakalan remaja lainnya di sekolah, Pemkot Jakarta Timur dan unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Metro Jakarta Timur bersinergi.

"Mudah-mudahan dengan kolaborasi, persoalan tawuran dan perundungan di sekolah bisa ditekan," kata Wakil Wali Kota Jaktim, Iin Mutmainah, Jumat (13/10). Ke depan, Pemkot Jakarta Timur akan membina berdiskusi bersama guru dan siswa negeri maupun swasta.

Diskusi juga akan dilakukan dengan masyarakat serta orang tua awal November.

Beberapa upaya sudah dilakukan, seperti pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Antitawuran hingga pencabutan Kartu Jakarta Pintar (KJP) apabila melanggar aturan sekolah.

Iin berharap dengan membangun sinergi bersama semua pihak dapat mengatasi beragam persoalan kenakalan anak sekolah. Pembinaan dilakukan dengan antisipasi sejak awal. Mitigasi risiko agar anak-anak Jakarta Timur tidak bertindak negatif.

Sementara itu, Kepala Unit Kanit PPA, Iptu Sri Yatmini, mengatakan kepolisian siapmembantu mengantisipasi perilaku negatif pelajar. Dia segera memberikan edukasi langsung kepada guru, anak sekolah, dan orang tua untuk mencegah tindakan negatif yang mengarah kriminalitas.

"Ini tugas kita bersama. Kita menjadi alat negara untuk menyelamatkan anak-anak penerus bangsa," ujarnya. Perundungan telah banyak mencemaskan orang tua karena korban sudah banyak. Bahkan tidak sedikit yang mengambil jalan pintas dengan bunuh diri.

Sementara itu, Penjabat Gubernur Jakarta Heru Budi Hartono menginstruksikan guru dan tenaga pendidikmencegah perundungan siswasekolah. "Saya titip setiap sekolah jangan ada lagibullying. Mulai sekarang dikontrol dan dicek," tegas Heru. Dia mengatakan ini saat berkunjung ke SMP Negeri 193, Kelurahan Ujung Menteng, Cakung, Jakarta Timur.

Heru minta Dinas Pendidikan secara berkesinambungan mengawasi untuk memastikan sekolah-sekolah menjalankan kebijakan mencegah perundungan. Dalam kunjungan tersebut, Heru menyapaguru dan siswa. Heru memberi semangat agar terus berprestasi.

"Saya menyapa guru-guru untuk memberikan semangat. Saya juga mengecek Kartu Jakarta Pintar dan kurikulum merdeka di sekolah penggerak," ujar Heru. Menurut Heru, SMPN 193 ini merupakan salah satu sekolah penggerak kurikulum merdeka.

Heru berpesan kepada para pelajar SMPN 193 agar menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Fokuslah belajar dengan tetap menaati peraturan agar kegiatan mengajar berjalan optimal.

Baca Juga: