Namun, tidak seperti mesin yang lebih tua, kereta api hidrogen hanya menghasilkan uap dan air cair. Produsen mengklaim bahwa kereta api baru tidak bising dan biaya operasinya lebih murah.

"Tentu, membeli kereta hidrogen agak lebih mahal daripada kereta diesel, tetapi operasinya lebih murah," kata Stefan Schrank, manajer proyek di Alstom, kepada kantor berita AFP.

Salah satu negara bagian Jerman yang terletak di barat laut, Niedersachsen, akan membayar total 81,3 juta Euro atau sekitar 1,5 trilyun Rupiah untuk proyek tersebut. Ini sejalan dengan inisiatif jangka panjang Jerman untuk secara drastis mengurangi polusi dan meningkatkan penggunaan bahan bakar terbarukan hingga tahun 2050.

Alstom mengatakan bahwa negara-negara lain juga mencari untuk membeli kereta mereka, termasuk Inggris, Belanda, Denmark, Norwegia, Italia dan Kanada.

Baca Juga: