Pasar kendaraan energi baru (new energy vehicle/NEV) Tiongkok tengah mendapatkan sorotan di industri otomotif global, lantaran penjualannya yang menduduki peringkat pertama secara global selama tujuh tahun berturut-turut pada 2021. Hal tersebut meningkat 1,4 kali secara tahunan (year on year/yoy) pada kuartal pertama tahun 2022.

Dilansir dari Reuters, yang dikutip dari Antara, industri NEV Tiongkok meraih momentum dalam jalur ekspansi yang cepat, didorong oleh permintaan yang terus tumbuh, investasi yang terus meningkat, fasilitas dan kebijakan pendukung yang semakin baik, serta berbagai terobosan teknologi.

Menurut laporan yang dirilis oleh lembaga penelitian pasar global International Data Corporation (IDC), skala pasar NEV Tiongkok diperkirakan akan melampaui 5,22 juta unit tahun ini, menandai lonjakan sebesar 47,2 persen dibanding tahun sebelumnya. Pasar NEV Tiongkok diprediksi akan berkembang dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan sebesar sekitar 38 persen dari 2021 hingga 2025, dengan total skala pasar mencapai 12,99 juta unit pada 2025.

IDC juga menyebut, lebih banyak konsumen telah beralih ke NEV di saat harga minyak bumi internasional yang terus meningkat mendongkrak harga bahan bakar di pasar domestik. Pada saat yang sama, konsumen Tiongkok, terutama generasi muda, lebih fokus pada kelebihan NEV dalam menghemat energi dan biaya serta mengurangi polusi, alih-alih hanya termotivasi oleh insentif subsidi dan kebijakan preferensial dalam membeli dan menggunakan kendaraan jenis ini.

Berkenaan dengan suplai, laporan itu memuji penyempurnaan yang dilakukan Tiongkok dalam membangun infrastruktur pendukung untuk NEV. Ini juga memperkuat keyakinan konsumen terhadap pasar NEV.

Pada Maret 2021, Tiongkok merilis rencana untuk mempercepat pengembangan bentuk-bentuk konsumsi baru, mendesak dilakukannya upaya untuk mendukung pembangunan tiang pengisian daya NEV, dan mendorong para operator untuk menurunkan harga pengisian daya.

Kini, Negeri Tirai Bambu itu telah membangun 936.000 tiang pengisian daya, 14.000 stasiun pengisian daya, dan 725 stasiun penukaran baterai untuk NEV. Tiongkok akan mempercepat pembangunan fasilitas-fasilitas tersebut dan mengatasi kekurangan suplai listrik di jalan tol dan area-area permukiman lama, menurut IDC.

Pada Januari tahun ini, Tiongkok juga mengeluarkan pedoman tentang penyempurnaan lebih lanjut terhadap fasilitas pengisian daya untuk kendaraan listrik. Negara tersebt juga berjanji akan mendirikan sistem pengisian daya yang mampu memenuhi kebutuhan lebih dari 20 juta NEV per akhir 2025.

IDC juga memperkirakan bahwa momentum kuat bagi layanan swakemudi akan mendongkrak pasar NEV di masa mendatang. Teknologi autopilot, yang membutuhkan kendali sistem mobil yang akurat, dapat diterapkan dengan lebih mudah pada mobil listrik karena strukturnya yang sederhana jika dibandingkan dengan mobil yang ditenagai bahan bakar.

Untuk mendukung pengembangan industri NEV yang berkualitas, Tiongkok merilis rencana 2021-2035 untuk sektor tersebut pada November 2021. Negara tersebut juga berjanji akan meningkatkan proporsi NEV dalam penjualan kendaraan baru menjadi sekitar 20 persen pada 2025 sembari mewujudkan penggunaan komersial mobil swakemudi tingkat tinggi di area dan skenario yang telah ditentukan.

Laporan kerja pemerintah tahun ini juga menggarisbawahi perlunya melanjutkan dukungan terhadap konsumsi NEV.

Baca Juga: