BEIJING - Duta Besar (Dubes) RI untuk Tiongkok, Djauhari Oratmangun mendorong kerja sama di bidang obat-obatan tradisional antara Indonesia dan Tiongkok diperluas. Dorongan itu pernah disampaikan dalam Forum ke-5 Prakarsa Sabuk Jalan tentang pengembangan obat-obatan tradisional tiongkok di Beijing.

"Kerja sama sektor obat-obatan tradisional ini dapat diperluas untuk investasi, kolaborasi penelitian, dan manufaktur," kata Djauhari Oratmangun, di Beijing, Minggu (4/9).

Dalam kesempatan tersebut, Dubes Djauhari memaparkan pencapaian kerja sama di bidang pengobatan tradisional Tiongkok.

Menurut dia, Indonesia kaya akan potensi alamnya yang subur sehingga mampu menghasilkan obat-obatan herbal. Jamu, khususnya, telah menjadi tradisi dan budaya masyarakat Indonesia yang diwariskan secara turun-temurun.

"Beberapa perusahaan obat-obatan tradisional Tiongkok menyambut positif dan menyampaikan keinginannya untuk berdiskusi lebih lanjut terkait kerja sama dengan Indonesia," katanya.

Chawun Group, salah satu perusahaan obat herbal terbesar di Tiongkok harus mendatangkan buah jernang dari Provinsi Aceh untuk bahan baku.

"Bahan bakunya hanya bisa didapat dari Aceh," kata CEO Chawun Group, Lin Ming kepada Antara, di Fuzhou, beberapa waktu lalu.

Perusahaan yang berkantor pusat di Fuzhou, ibu kota Provinsi Fujian, itu hanya satu-satunya perusahaan di Tiongkok yang memproduksi obat-obatan tradisional berbahan baku tanaman rotan jernang.

Baca Juga: