Jakarta - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menerima apresiasi dari Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI AD Suharyanto berkat respon cepat dan kerja sama Kementerian Sosial dalam menangani berbagai korban bencana, khususnya pada penanganan darurat.

Dalam rilis yang disiarkan oleh Kementerian Sosial di Jakarta, Kamis, apresiasi itu diberikan atas gerak cepat Kemensos dalam penanganan bencana dan memenuhi kebutuhan pokok, seperti mendirikan dapur umum.

"Kecepatan Kemensos dalam penanganan darurat tidak terlepas dari terobosan Mensos Risma dalam memperkuat program-program mitigasi bencana seperti mendirikan lumbung sosial, Kampung Siaga Bencana (KSB), dan melatih Taruna Siaga Bencana (Tagana) di daerah," kata Suharyanto.

Sejauh ini, Kemensos telah membangun 664 Lumbung Sosial yang tersebar di 26 provinsi untuk mempercepat penyaluran logistik kepada korban bencana.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos Agus Zainal Arifin menerangkan lumbung sosial itu berisi berbagai logistik yang dibutuhkan dalam keadaan darurat.

Beberapa di antaranya ialah makanan siap saji, selimut, tenda, family kit, kebutuhan bayi dan berbagai kebutuhan lainnya yang sangat diperlukan saat terjadi bencana.

Adapun KSB bertujuan untuk melatih kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi berbagai jenis bencana seperti banjir, longsor, gempa, dan bencana lainnya.

Agus juga menambahkan Kemensos secara periodik terus melatih dan meningkatkan kemampuan lebih dari 39.000 personel Tagana di daerah. Berkenaan dengan kebencanaan, Tagana telah siap dan terlatih untuk melakukan proses evakuasi, mendirikan dapur umum, hingga memberikan dukungan psikososial bagi penyintas bencana.

"Tagana bukan hanya bertugas menangani evakuasi, tetapi juga berperan dalam memulihkan kondisi psikologis korban yang terdampak bencana," ujar Agus.

Khusus mengantisipasi ancaman megathrust, Kemensos telah melakukan langkah-langkah mitigasi di beberapa wilayah berisiko tinggi seperti Kepulauan Mentawai dan pesisir selatan Pulau Jawa.

"Kami sudah mengirim tim dan bekerja sama dengan KSB yang ada di sana. Logistik di lumbung sosial juga sudah ditambahkan, seperti makanan siap saji dan tenda," imbuhnya.

Tak hanya itu, Kemensos juga secara aktif memantau wilayah-wilayah yang berpotensi terdampak megathrust serta memastikan logistik dan sumber daya manusia siap dikerahkan dalam keadaan darurat untuk meminimalisasi dampak bencana.

Pada pascabencana, Agus memaparkan Kemensos memberikan akses pada program pemberdayaan sosial seperti Program Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA) dan memberikan berbagai pelatihan kewirausahaan untuk meningkat kapasitas ekonomi para penyintas.

Pada fase ini, Kemensos juga memastikan proses reunifikasi dan reintegrasi penyintas anak yang terpisah dari keluarganya dapat berjalan dengan baik.

Ia pun menegaskan Kemensos senantiasa mengedepankan kolaborasi lintas sektor dalam penanggulangan bencana. Kerja sama dengan berbagai kementerian, lembaga, dan organisasi masyarakat terus diperkuat untuk memastikan langkah-langkah yang lebih efisien dan terkoordinasi dengan baik.

Baca Juga: