JAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) dan Perpustakaan Nasional (Perpusnas) meluncurkan portal web Kepustakaan Keagamaan. Portal web yang dibangun Perpusnas tersebut berisi informasi tentang keagamaan, di antaranya buku, artikel, video, daftar literatur, bahan pengajaran, dan konten-konten digital lainnya terkait seluruh agama yang ada di Indonesia.

Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando mengatakan, portal web keagamaan ini merupakan implementasi moderasi beragama. Portal ini ditujukan untuk seluruh pemeluk agama, yang nantinya konten pembelajaran agama akan diisi oleh pemeluknya masing-masing.

"Boleh saja seseorang tidak ikut berpendidikan, tetapi sesuai dasar negara kita tidak boleh hidup di Indonesia kalau tidak beragama. Portal keagamaan ini menjadi suatu investasi luar biasa untuk mempermudah masyarakat mendapatkan informasi tentang keagamaan," kata Syarif dalam keterangan tertulisnya, Jumat (24/9).

Dalam kesempatan tersebut, ia juga menyampaikan keinginannya untuk bersinergi dengan Kemenag dalam mirroring (penggandaan) data. Hal ini butuh dilakukan agar buku digital dapat menjangkau seluruh masyarakat, termasuk di wilayah perbatasan. Sebagaimana prioritas pembangunan Presiden Joko Widodo yakni pembangunan dimulai dari perbatasan, sehingga daerah terluar menjadi titik tolak untuk memastikan tersedianya bahan bacaan.

"Setidaknya butuh lima titik mirroring agar akses bahan bacaan bisa menjangkau masyarakat hingga perbatasan, dengan biaya 40 miliar rupiah. Sinergi dengan Kemenag ini untuk memastikan seluruh konten pembelajaran agama masuk di sini. Saya kira ini menjadi satu jawaban Kemenag untuk menjawab keterbatasan akses terhadap penduduk indonesia," kata Syarif.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyetujui program mirroring untuk mendukung akses bahan bacaan, mengingat program penggandaan ini memiliki manfaat yang besar.

"Saya akan kawal langsung terkait program mirroring ini tentu saja nanti akan dikerjakan bersama dengan bimas yang ada karena ini portal semua agama. Bagaimana kita membuat sodaqoh ini produktif. Semoga portal ini bemanfaat terutama untuk guru, pendidik dan anak-anak di masa yang akan datang," katanya.

Selain peluncuran portal web dan penandatanganan nota kesepahaman, acara juga diisi dengan talk show dengan tema Literasi Digital dalam Moderasi Beragama Menuju Indonesia Unggul.

Dalam talk show, Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag Muhammad Ali Ramdhani mengatakan, sebuah survei internasional menyebut kebahagiaan individu ditentukan oleh pemahaman keagamaan. Yang menggembirakan, survei tersebut menempatkan Indonesia sebagai negara terbesar yang kebahagiaannya sangat ditentukan oleh pemahaman keagamaan.

Baca Juga: