Jakarta - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Organisasi Riset Energi dan Manufaktur (OREM) dan Pemerintah Kota Semarang mengolah sampah plastik menjadi bahan bakar minyak (BBM) untuk alat mesin pertanian (alsintan) yang dinamai Petasol.

Petasol merupakan BBM asal plastik PE yang digunakan sebagai alternatif pengolahan sampah polimer liquid untuk mesin diesel alsintan, di antaranya mesin perontok gabah ataupower threser.

Peneliti Pusat Riset Sistem Produksi Berkelanjutan dan Penilaian Daur Hidup BRIN Tri Martini Patria menjelaskan inovasi yang memanfaatkan teknologiPirolisis Muktikondensorini dikembangkan untuk memberikan solusi energi murah bagi petani, meningkatkan efisiensi, sekaligus mengurangi limbah plastik.

"Hasil riset daur ulang ini perlu kita manfaatkan agar kesejahteraan petani dapat meningkat, terutama mereka yang tinggal di kawasan pesisir," kata Tri dalam keterangannya di Jakarta pada Selasa.

Menurutnya, teknologiFast Pyrolysis(Faspol) yang digunakan dalam proses tersebut efektif memenuhi standar bahan bakar setara minyak solar dan dapat dimanfaatkan untuk menggerakkan alat mesin pertanian.

Selain limbah plastik, pemanfaatan limbah biomassa menjadi briket charcoal juga merupakan langkah strategis dalam mendukung transisi energi mandiri dan ramah lingkungan.

Kepala Pusat Riset Sistem Produksi Berkelanjutan dan Penilaian Daur Hidup BRIN Nugroho Adi Sasongko menjelaskan briket yang dihasilkan dari biomassa limbah pertanian dapat menjadi solusi alternatif bagi kebutuhan energi rumah tangga, menggantikan bahan bakar fosil yang lebih mahal dan tidak ramah lingkungan.

"Dengan pendekatan terintegrasi, proses dari hulu hingga hilir pangan dapat sepenuhnya memanfaatkan energi alternatif ini," kata Nugroho.

Ia menuturkan selain mendukung keberlanjutan lingkungan, pemberdayaan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui produksi dan distribusi briket turut memperkuat ekonomi masyarakat.

Baca Juga: