Ukraina mendapatkan berbagai pasokan senjata dari beberapa negara di dunia salah satunya rudal antitank bernama Javelin. Adapun negara yang menyumbang senjata tersebut, seperti Amerika Serikat (AS), Inggris, hingga Uni Eropa.

Diketahui, rudal Javelin digunakan Rusia agar mampu menembus kulit baja tank untuk melawan Rusia. Ukraina telah menerima 300 rudal Javelin yang total beratnya mencapai 79 ton pada 26 Januari lalu.

Rudal Javelin merupakan senjata yang diproduksi perusahaan patungan (JV) Raytheon dan Lockheed Martin Javelin. Senjata ini pertama kali dikembangkan pada 1989, di bawah naungan militer AS.

Rudal ini merupakan senjata yang dikembangkan untuk menggantikan M47 Dragon milik AS. Pada pertengahan 1970 AS menggunakan rudal M47 Dragon untuk menyerang musuh dengan rudal yang ditembakkan dari bahu, dengan pemandu kawat.

Namun M47 Dragon tidak cukup untuk mengalahkan tank tempur yang dilapisi besi baja tebal. Sehingga AS mengembangkan peluru kendali antitank baru untuk menggantikannya.

Selain bisa diluncurkan dari bahu penembak, senjata ini juga bisa disematkan pada kendaraan lapis baja, atau diluncurkan menggunakan tripod.

Rudal ini merupakan senjata yang tergolong mahal mencapai US$80 ribu atau setara Rp1,1 miliar. Ini menjadi salah satu kendala negara-negara untuk memiliki rudal Javelin.

Rudal Javelin dioperasikan oleh dua awak dengan dua bagian, yakni Command Launch Unit (CLU) serta tabung peluncur dengan rudal. CLU bisa digunakan kembali, sementara tabung peluncur hanya bisa sekali pakai.

Nantinya saat dioperasikan, operator harus memasang tabung dengan rudal ke CLU terlebih dahulu sebelum setiap tembakan. Kemudian, operator melepaskan tabung kosong dan memasang yang lain dengan rudal untuk tembakan selanjutnya.

CLU memiliki banyak saluran dengan pencitraan termal untuk pengawasan, pengintaian, dan penentuan prioritas target. Ini memiliki fungsi agar bisa beroperasi di malam hari dan segala cuaca.

Adapun fitur yang sangat berguna dari rudal Javelin yakni sistem fire-and-forget. Nantinya, sistem tersebut membuat tentara yang menggunakannya mampu mengarahkan dan menembak sebelum target berlari mencari perlindungan.

Rudal Javelin mempunyai dua mode serangan, yakni serangan atas dan langsung. Mode serangan atas digunakan untuk menyerang tank dan kendaaran lapis baja lainnya.

Nantinya, saat rudal naik ke atas dan kemudian menukik ke arah sasaran, sehingga tank bisa dihancurkan. Ini dikarenakan bagian atas kebanyak tank minim perlindungan.

Sementara, dalam mode serangan langsung, rudal terbang langsung ke target. Mode ini digunakan untuk penyerangan bangunan, bunker, kru senjata, dan gerombolan pasukan.

Rudal Javelin memiliki hulu ledak muatan berbentuk tandem seberat 8,4 kilogram. Selain itu, rudal ini juga memiliki jarak tembak maksimum mencapai 2.500 meter. Dikutip dari Military Today, belum lama ini pabrikan mengembangkan versi Javelin dengan jangkauan yang lebih tinggi mencapai 4.750 meter.

Baca Juga: