JAKARTA - Di pertemuan Asia Pacific Heads of Maritime Safety Agencies (APHoMSA) ke-23 di Sydney, Australia yang dihadiri negara anggota APHoMSA sebanyak 26 negara tersebut, Indonesia berhasil memukau negara anggota APHoMSA denganaplikasi I-Motionyang dipaparkan anggota Delegasi Indonesia yang juga seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) muda dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Revo Rizki Aditiya.

Ia berhasil menyampaikan aspek keselamatan pelayaran, termasuk soal kesejahteraan pelaut dengan mempresentasikan Indonesian Integrated Monitoring System on Navigation atau I-Motion, suatu aplikasi yang dimiliki oleh Direktorat Kenavigasian, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.

"Dalam presentasinya, saya menjelaskan Indonesian Integrated Monitoring System On Navigation (I-MOTION) merupakan sebuah sistem yang mengintegrasikan data dari Vessel Traffic Services (VTS) dan Stasiun Radio Pantai (SROP) berupa Automatic Identification System (AIS) Base Station, Radar, Voice, CCTV secara Terrestrial system dengan data Automatic Identification System (AIS) melalui layanan satelit," katanya dalam keterangan tertulisnya, Jumat (9/6).

Lebih lanjut, ia menyampaikan dari 23 VTS telah terintegrasi sebanyak 21 VTS, dan dari 80 AIS Base Station di Stasiun Radio Pantai (SROP) telah terintegrasi sebanyak 45 AIS Base Station.

Revo juga mengatakan, I-Motion ini dibangun untuk pengawasan lalu lintas pelayaran di Indonesia dalam mewujudkan keselamatan pelayaran dan perlindungan lingkungan maritim serta dapat dimanfaatkan dan dapat bersinergi dengan sistem yang dimiliki oleh Kementerian/Lembaga lainnya.

Tentunya, paparan Indonesia sebagai salah satu negara kepulauan terbesar di dunia yang penuh dengan segala tantangannya dalam meningkatkan keselamatan pelayaran tersebut sangat diapresiasi oleh negara anggota APHoMSA.

"Negara APHoMSA sangat mengapresiasi aplikasi I-Motion tersebut, karena Indonesia sebagai negara maritim terbesar, dengan pulau-pulaunya yang banyak dan tersebar tentunya memiliki tantangan dalam penerapan dan peningkatan keselamatan pelayaran. Aplikasi I-Motion ini merupakan salah satu solusi dalam mewujudkan keselamatan pelayaran di perairan Indonesia terlebih Indonesia terletak di wilayah strategis yang juga menjadi rute pelayaran kapal-kapal asing," ujar Revo.

Revo Rizki Aditiya adalah ASN kelahiran 1990 yang bergabung di Kemenhub cq. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut yang ditempatkan di Direktorat Kenavigasian sejak tahun 2015.

Saat ini Revo aktif sebagai penyusun Rancang Bangun Telkompel di Sub Direktorat Telekomunikasi Pelayaran, Direktorat Kenavigasian, Ditjen Perhubungan Laut. Revo menyelesaikan pendidikan S2 di Universitas Gadjah Mada jurusan Transportasi Multimoda pada tahun 2020-2022. Revo juga telah mengikuti VTS Operator Training Asean Regional Training for VTS (ARTV) Japan Aids to Navigation (JANA) and Marine Department of Malaysia pada tahun 2022.

Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Lollan Panjaitan mengatakan Revo berhasil menunjukan ASN muda Kemenhub mampu tampil dengan baik pada pertemuan internasional.

"Saatnya kita memberi kesempatan anak muda untuk maju dan dapat mewakili Indonesia di forum internasional khususnya di sektor transportasi. Ia telah berhasil membuktikan kemampuannya berbicara di forum yang dapat membuka peluang kolaborasi dan kerjasama dengan negara lain," ujarnya.

Sebagai informasi, APHoMSA merupakan forum yang diselenggarakan setiap tahun sejak tahun 1996. Forum ini membahas tentang isu-isu terkait perlindungan lingkungan maritim, keselamatan dan keamanan pelayaran termasuk kesejahteraan pelaut, respons terhadap kecelakaan di laut, kerja sama regional, serta isu-isu maritim terkait lainnya.

Pertemuan APHoMSA ke-23 diselenggarakan oleh Pemerintah Australia melalui Australian Maritime Safety Authority dan Pemerintah Mongolia melalui Mongolia Maritime Administration pada 5-8 Juni 2023 di Sydney. Ke 26 Negara Anggota APHoMSA adalah Australia, Kanada, Chili, Tiongkok, Cook Islands, Federated States of Micronesia, Fiji, Hong Kong, Indonesia, Jepang, Kiribati, Malaysia, Mongolia, New Caledonia, New Zealand, Niue, Papua Nugini, Filipina, Republic of Korea, Singapura, Solomon Islands, Timor Timur, Tuvalu, Amerika Serikat, Vanuatu, dan Vietnam.

Baca Juga: