Penyanyi Raisa mengungkapkan rahasia dirinya menghadapi stres yang diakuinya kerap dialami di kehidupan sehari-hari karena sejumlah hal, mulai dari urusan keluarga hingga perasaan bersalah karena merasa kurang memiliki waktu untuk keluarga.
JAKARTA - Penyanyi Raisa mengungkapkan rahasia dirinya menghadapi stres yang diakuinya kerap dialami di kehidupan sehari-hari karena sejumlah hal, mulai dari urusan keluarga hingga perasaan bersalah karena merasa kurang memiliki waktu untuk keluarga.
"Stres pasti lah ya. Sering malah, bukan pernah. Sebenarnya rata-rata sama ya (seperti orang pada umumnya). Ngurusin keluarga, ekspektasi dari society kita, ngerasa guilty kayak misal kerja terus nih kurang waktu di rumah. Kayak gitu tuh sudah biasa lah," kata Raisa saat dijumpai di Jakarta Selatan, Senin (8/5).
"Aku rasa semua cewek pasti merasakan hal yang sama. Sebenarnya ekspektasi kita versus ekspektasi orang ya yang bikin susah," imbuhnya.
Kendati demikian, Raisa pun tetap semangat dalam menjalani perannya sebagai seorang penyanyi sekaligus istri dan ibu untuk keluarganya. Raisa mengakui, dia tetap mampu menjalani perannya itu karena terinspirasi dari ibunya juga para ibu-ibu lainnya.
"Jadi kayak aku benar-benar lagi down, lagi capek, lagi nggak tahu harus ngapain sebelum konser. Dengan keadaan ngurus anak, dan harus ini itu segala macam. Itu yang nyemangatin aku ya ibu-ibu lain. Perempuan itu memang sudah sekuat itu," ungkap istri Hamish Daud itu.
"Kita merasakan sekarang tuh empowered banget. Menurutku sikut-sikutan antarwanita tuh sudah semakin sedikit. Sekarang orang-orang trennya memang lagi saling support, saling menginspirasi," sambungnya.
Kendati demikian, Raisa pun tetap memiliki cara sendiri untuk mengatasi rasa stres. Misalnya, Raisa mengatakan bahwa kini dia sedang belajar untuk tidak memendam masalahnya sendiri.
"Cara mengendalikannya beda-beda sih. Pasti setiap stres, cara mengaturnya beda. Cuma yang pasti kita harus bisa berbagi. Karena itu menurutku salah satu kekurangan aku. Aku itu orangnya mendam, terus ngerasa semua bisa dikerjain sendiri. Nggak mau ngerepotin," ujarnya.
"Tapi sekarang pelan-pelan aku belajar untuk berbagi. Kayak, ternyata kadang-kadang kita merasa masalahnya gede banget, kalau kita omongin tuh ternyata nggak separah di pikiran kita ya. Setelah kita berbagi sama teman, sama keluarga, sama teman kerja, kita bakalan merasa lebih ringan dan dapat diatur," pungkas Raisa.