JAKARTA - Pelatih U-17, Bima Sakti Tukiman, mengatakan sudah memiliki gambaran kerangka untuk Piala Dunia U-17 setelah kekalahan 0-1 dari Korea Selatan di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Rabu (30/8) malam. Pertandingan berjalan sengit dan ketat meski Korsel dominan.

Usai laga, Bima mengakui sudah mendapat gambaran kerangka utama tim. Meski demikian, dia dan tim pelatih bersama konsultan Frank Wormuth akan terus mencari komposisi terbaik. "Memang sekarang kami ada 33 pemain dengan Arkhan Kaka. Kami akan berangkat ke Jerman membawa 26-28 pemain. Sisa dua slot untuk kami coba diaspora," ujar Bima.

Bima mau lihat perkembangan di Jerman. Apakah punya paspor dan kualitas. Para Pemain untuk Piala Dunia, tapi tidak semuanya. Dia lihat juga pemain diaspora. Beberapa posisi yang dibutuhkan Bima adalah bek sayap kanan dan penyerang. Dalam laga uji coba melawan Korsel, sisi kanan pertahanan Indonesia banyak dieksploitasi lawan.

Satu-satunya gol Korsel tercipta dari serangan sebelah kanan. Pinalti yang diberikan juga berawal dari sana. Kelemahan itu akan dibenahi. Di babak pertama Bima melihat permainan sudah berjalan baik, sehingga skor imbang. "Sebenarnya saya mau ganti semua, tapi situasi membuat harus ganti bertahap," jelasnya.

Terakhir Bima ingin coba semua pemain, tapi hanya beberapa yang bisa dimainkan. Pemain yang main adalah tulang punggung kerangka tim. Dari jalannya pertandingan, satu-satunya gol dicetak pemain pengganti Korsel, Baek Ga-on di menit ke-66.

Korsel lebih mendominasi permainan di awal babak pertama. Indonesia tidak mau ketinggalan untuk menciptakan peluang. Tendangan bebas Figo Denis diterima oleh Muhammad Aulia, namun sepakan voli Aulia menyamping ke sisi kanan gawang Korsel.

Kedua tim masih kesulitan menciptakan peluang berbahaya sampai fase akhir laga. Dua peluang didapat Indonesia saat Muhammad Kafiatur melepaskan sepakan spekulasi dari luar kotak penalty, tapi melambung di atas mistar gawang. Ada juga tembakan Aulia sambil memutar badan yang juga belum tepat sasaran.

Indonesia mencoba menggebrak sejak awal babak kedua. Dari satu skema serangan balik, Rifky Afrizal mendapat kesempatan melepaskan tembakan kaki kiri, tapi melambung. Namun justru Korsel yang mampu memecah kebuntuan menit ke-66. Diawali umpan silang dari sisi kiri, kiper Ikram Al Giffari gagal memotong laju bola. ben/G-1

Baca Juga: