Di tengah pemulihan ekonomi global dan upaya transisi dari pandemi menuju endemi, posisi Indonesia jadi strategis dalam 1-2 tahun ke depan.

JAKARTA - Peneliti Indonesia Elections and Strategic (indEX) Research, Reza Reinaldi, menilai tingkat kepuasan publik atas kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mencapai 82,1 bisa menjadi warisan yang ditinggalkan kepada masyarakat setelah 2024.

"Ini harus bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya agar menjadi legacy. Hal tersebut sebagai catatan selama satu setengah periode Jokowi menjabat. Jokowi lebih fokus urusan dalam negeri, utamanya menggencarkan pembangunan infrastruktur," kata Reinaldi melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu (9/10).

Survei indEX Research dilakukan pada 26 Desember 2021 hingga 5 Januari 2022 terhadap 1.200 orang yang mewakili semua provinsi. Responden dipilih secara acak bertingkat dan diwawancara secara tatap muka dengan penerapan protokol kesehatan. Untuk margin of error sekitar 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Berdasarkan survei yang dilakukan indEX, tambah Reinaldi, memasuki pada 2022 sebanyak 82,1 persen publik merasa puas terhadap kepemimpinan Presiden Jokowi. Tingginya tingkat kepuasan tersebut tidak lepas dari beberapa kebijakan yang diambil pemerintah.

Memperketat Karantina

Reinaldi memberi contoh pemerintah menyatakan memperketat karantina setelah insiden lolosnya seorang figur dengan menyuap petugas. Kebijakan karantina menjadi penting untuk mencegah transmisi lokal varian Omicron selain pembatasan perjalanan dari sejumlah negara berisiko.

Pemerintah, tambah dia, juga sedang mempersiapkan program vaksinasi booster yang diyakini bisa meningkatkan kekebalan imunitas. Sebelumnya, program vaksinasi anak-anak usia 6 hingga 11 tahun sudah digulirkan seiring pembukaan sekolah untuk pembelajaran tatap muka 100 persen.

Selain itu, tambah Reinaldi, pada tahun 2022 Indonesia dipercaya memimpin Presidensi G20 yang merupakan forum negara-negara besar di dunia. Tidak sampai di situ, berlanjut pada 2023 Indonesia kembali mendapat giliran untuk memimpin sebagai Ketua Asean.

Mengakui

Hal tersebut, kata dia, menunjukkan dunia makin mengakui peran strategis Indonesia di kancah internasional maupun kawasan. Di tengah upaya pemulihan ekonomi global dan upaya transisi dari pandemi menuju endemi, posisi Indonesia menjadi strategis dalam 1 hingga 2 tahun ke depan.

"Jokowi harus mampu mengelola antara tarikan peran internasional dengan urusan domestik," ujarnya.

Kendati demikian, tambah Reinaldi, indEX menemukan masih ada sebanyak 17,3 persen publik merasa tidak puas di antaranya 2,0 persen tidak puas sama sekali dan sisanya tidak tahu/tidak menjawab 0,6 persen.

Sementara itu terkait elektabilitas PDIP, kata dia, tetap unggul dengan perolehan 16,7 persen disusul Partai Gerindra 13,5 persen. Secara umum partai-partai cenderung stagnan dan hanya Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang mengalami tren kenaikan elektabilitas yakni 5,4 persen.

Menurut Reinaldi, kenaikan elektabilitas PSI terutama disumbang dari strategi partai promilenial itu di Jakarta.

Baca Juga: