SEOUL - Kepala polisi Seoul didakwa melakukan kelalaian profesional atas tragedi Halloween yang menewaskan hamipr 160 orang pada 2022, kata jaksa di ibu kota Korea Selatan.

Pada 29 Oktober 2022, puluhan ribu orang, sebagian besar berusia 20-an dan 30-an, menikmati perayaan liburan pascapandemi di distrik kehidupan malam Itaewon di Seoul.

Namun malam itu berubah menjadi bencana ketika orang berdesakan memasuki gang sempit dan landai antara bar dan klub, beban tubuh mereka dan kurangnya pengendalian massa yang efektif menyebabkan lebih dari 150 orang terjepit hingga tewas.

Kim Kwang-ho, kepala Badan Kepolisian Metropolitan Seoul, didakwa melakukan kelalaian profesional yang mengakibatkan cedera atau kematian, kata Kantor Kejaksaan Distrik Barat Seoul dalam sebuah pernyataan yang dirilis Jumat (19/1).

Sebagai ketua SMPA, dia "tidak mengambil tindakan yang diperlukan, seperti mengerahkan pasukan polisi yang memadai dan memastikan komando dan pengawasan yang tepat" pada hari terjadinya peristiwa tersebut, kata pernyataan itu, meskipun dia dapat "melihat potensi bahaya yang timbul" dari kepadatan di area hiburan malam.

Kim, pejabat tertinggi kepolisian yang diadili atas tragedi tersebut, didakwa tanpa ditahan.

Pada Januari tahun lalu, Kim dan 22 pejabat lainnya dari kepolisian, kantor penyelamatan, dan distrik diserahkan ke kejaksaan oleh tim investigasi khusus polisi atas dugaan kesalahan penanganan terhadap peristiwa tersebut.

Jaksa kemudian menuntut kepala kantor polisi di distrik Yongsan, Seoul, yang meliputi Itaewon, dan kantor Daerah Yongsan, namun belum memutuskan untuk mendakwa Kim selama lebih dari setahun.

Pernyataan pada hari Jumat mengatakan, Kim "bersama kepala Kantor Polisi Yongsan dan kepala kantor Daerah Yongsan yang saat ini diadili, secara kolektif menyebabkan kematian 158 orang dan cedera pada 312 orang sebagai akibat dari kelalaian profesional".

Keluarga korban mengatakan menyesali proses pengambilan keputusan yang panjang oleh jaksa sebelum menuntut Kim.

"Pimpinan Kim harus segera mundur dari jabatannya dan diadili," kata keluarga tersebut dalam sebuah pernyataan.

"Presiden Yoon Suk Yeol harus segera memberhentikan Kim."

Transformasi cepat Korea Selatan dari negara yang dilanda perang menjadi negara dengan perekonomian terbesar keempat di Asia dan pusat budaya global merupakan sumber kebanggaan nasional.

Namun serangkaian bencana yang sebenarnya bisa dicegah - seperti tenggelamnya kapal feri Sewol pada tahun 2022 dan tenggelamnya kapal feri Sewol pada tahun 2014 yang menewaskan 304 orang - telah mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap pihak berwenang.

Baca Juga: