LEBAK - Masyarakat Banten diminta mengoptimalkan sektor pariwisata untuk mengatasi kemiskinan. Untuk itu, para kepala desa harus memeloporinya di daerah masing-masing.

"Kami meyakini dengan mengoptimalkan sektor pariwisata dapat meningkatkan ekonomi dan lapangan pekerjaan masyarakat," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Lebak, Banten, Dodi Irawan, Selasa (6/9).

Sektor pariwisata memberikan multiefek cukup besar bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang ada di desa. Pariwisata juga dapat mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi masyarakat. Selain itu, juga dapat menyerap tenaga kerja baru sehingga mampu mengatasi pengangguran.

Pemerintah Lebak memfokuskan regulasi pariwisata untuk mengatasi kemiskinan. "Kami mendorong semua kepala desa dapat mengoptimalkan pariwisata untuk menumbuhkan ekonomi," katanya.

Menurut Dodi, kehadiran pariwisata dipastikan dapat membangkitkan pelaku UMKM. Para wisatawan bisa membeli produk makanan maupun kerajinan untuk oleh-oleh. Saat ini, hampir 340 desa memiliki potensi pariwisata bernilai jual untuk mendatangkan wisatawan domestik, bahkan mancanegara.

Potensinya, antaranya wisata alam, wisata buatan, dan wisata budaya. Bahkan, destinasi wisata yang dikelola desa kini tumbuh dan berkembang. Ada wisata "Negeri di Atas Awan" Desa Citorek, wisata "Pantai Sawarna", wisata "Pantai Bagedur" Desa Malingping Barat. Kemudian ada wisata "Bukit Cicurahem" Desa Gunungkencana, wisata "Arung Jeram" Desa Lebak Gedong, dan wisata "Pemandian Air Panas" Desa Cipanas.

Begitu pula wisata buatan seperti, wisata "Permainan Air" Desa Cimenteng Jaya dan wisata budaya masyarakat Badui Desa Kanekes. "Semua destinasi dikelola desa tergabung dalam usaha Badan Usaha Milik Desa," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lebak, Imam Rismahayadin, mengatakan pemda mendorong sektor pariwisata dapat tumbuh dan berkembang. Sebab mampu menggulirkan pertumbuhan ekonomi masyarakat dan mengatasi kemiskinan. Ant/G-1

Baca Juga: