“Patut disyukuri bahwa pada tahun 2023 tidak ada kejadian teror. Hal tersebut dikarenakan kerja sama yang baik antara pemerintah dan masyarakat,"
JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol. Mohammed Rycko Amelza Dahniel mengatakan kerja sama pemerintah dan masyarakat mampu mencegah terjadi tindakan terorisme dan intoleransi yang berpotensi di masa pemilu
"Patut disyukuri bahwa pada tahun 2023 tidak ada kejadian teror. Hal tersebut dikarenakan kerja sama yang baik antara pemerintah dan masyarakat," ujar Rycko dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (25/1).
Meski demikian, Rycko mengingatkan akan ancaman teror berpotensi terus terjadi selama paham radikalisme dan intoleransi tidak dicegah.
Jenderal polisi bintang tiga ini menyebut bahwa saat ini terjadi radikalisasi yang mengajarkan perbedaan yang mulai disebar melalui jaringan internet, menyasar generasi muda. "Hal ini patut diwaspadai. Kalau kita tidak menjaga anak-anak terhadap intoleransi, akan terjadi kehancuran dan selesai peradaban," ujarnya.
Intoleransi, lanjut dia,berpotensi juga terjadi pada masa-masa Pemilu 2024. Rycko mengajak semua pihak untuk bersama-sama mencegah perpecahan selama pesta demokrasi berlangsung.
Mantan Kapolda Sumatera Utara itu menegaskan bahwa BNPT berkomitmen turut membantu menciptakan suasana damai dan aman dalam Pemilu 2024.
Untuk mewujudkan hal itu, Rycko mengajak Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) dan Duta Damai Sumatera Utara (Sumut) agar selalu menjaga persatuan dan kesatuan.
Rycko juga berpesan agar pilihan yang berbeda tidak menjadi alasan untuk terpecah, apalagi menjadi dasar untuk menggunakan kekerasan. ν Ant/S-2