Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menyampaikan enam proyeksi terhadap Pulau Bali dalam 100 tahun ke depan.

JAKARTA - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa menyampaikan enam proyeksi terhadap Pulau Bali dalam 100 tahun ke depan.

"Pertama, masyarakat Bali yang berdaya saing tinggi menghadapi persaingan global. Kedua, meningkatnya pendapatan per kapita dan tingginya produktivitas masyarakat," ujar dia dalam seminar "Haluan Pembangunan Bali Masa Depan, 100 Tahun Bali Era Baru 2025-2125, dikutip dari Instagram resmi @suharsomonoarfa, Jakarta, Sabtu (6/5).

Proyeksi ketiga adalah pemanfaatan secara penuh energi baru dan terbarukan di Bali untuk mencapainet zero emission. Selanjutnya adalah menjaga alam Bali dengan menerapkan produksi dan konsumsi yang berkelanjutan berbasis teknologi.

Kelima, pemerataan infrastruktur konektivitas untuk meningkatkan keterhubungan Bali dan berkontribusi dalamglobal value chain. "Terakhir, terlaksananyagood governancedalam berbagai urusan pemerintahan," katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Suharso juga memperkirakan bahwa Bali akan mengalami bonus demografi hingga2034. Era bonus demografi dapat diperpanjang dengan menjaga produktivitas penduduk yang tinggi melalui Transformasi Ekonomi Kerthi Bali.

"Ekonomi kerthi Bali merupakan tahap awal dari 100 tahun Bali era baru. Sebagaimana diketahui, peta jalan pemulihan ekonomi dan transformasi ekonomi Bali telah diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 3 Desember 2021," ucap Kepala Bappenas.

Ia mengatakan bahwa peta jalan transformasi ekonomi Bali merupakan bagian dari redesain transformasi ekonomi Indonesia.

Transformasi ekonomi Bali sendiri memuat 6 agenda. Mulai dari Bali pintar dan sehat, Bali produktif, Bali hijau, Bali terintegrasi, Bali smartisland, dan Bali kondusif.

"Saya berharap Pulau Bali 100 tahun ke depan memiliki daya saing setara dengan negara maju," ungkap Suharso.

Baca Juga: